ITS News

Sabtu, 28 September 2024
01 Juni 2007, 07:06

Mahasiswa ITS Gelar Pendidikan Anti Korupsi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Berbagai macam usaha ditempuh dalam rangka memberantas tindakan korupsi di Indonesia ini. Salah satunya dengan memberikan pendidikan sejak dini mengenai bahaya tindakan korupsi. Kegiatan ini yang telah dilakukan oleh sejumlah mahasiswa ITS yang tergabung dari lulusan Trainee KPK. Selama dua hari kemarin, mereka melakukan roadshow di tiga SMA di Surabaya, SMA Negeri 6, SMA Negeri 1, dan SMA Negeri 9 Surabaya.

Sekitar 40 peserta di tiap sekolah yang terdiri dari pengurus OSIS dan MPK (Majelis Permusywaratan Kelas) mengikuti penyampaian materi oleh dua pemandu mahasiswa ITS. Dalam acara tersebut para peserta mendapatkan berbagai pelajaran seputar korupsi. Dari definisi korupsi hingga contoh-contohnya yang sering kali terjadi di lingkungan sekolah

Kaitannya dengan tindakan korupsi yang telah menjamur di Indonesia. Salah satu pemateri menjelaskan bahwa korupsi bukanlah suatu bentuk budaya, melainkan sebuah perilaku yang menghancurkan budaya. “Korupsi tidak bisa dikatakan sebuah budaya yang sedang terjadi di Indonesia. Karena tindakan korupsi sendiri sangat bertolak belakang dengan definisi budaya, yaitu sebuah budi pekerti yang luhur nilainya,” kata serang mahasiswa peserta kegiatan ini, Aris Tri Winarno.

Selain itu, dalam seminar ini juga diceritakan kesamaan bentuk tindakan korupsi yang telah terjadi sejak zaman penjajahan Belanda dengan zaman modern sekarang. “Waktu itu ada istilah upeti. Hampi setiap ada keperluan, rakyat selalu diwajibkan bayar upeti. Kalau saat ini upeti bisa diistilahkan dengan uang sogok atau pajak yang gak jelas,” ujar  Dwi Lastoma, seorang mahasiswa angkatan 2005.

Agar para peserta bisa memahami lebih jelas tentang perilaku korupsi, salah satu pembicara memberikan contoh korupsi yang sering kali terjadi di lingkungan sekolah. “Contohnya antara lain, titip absensi, memberikan hadiah kepada salah seorang guru dengan harapan agar diberi nilai lebih. Kemudian menyontek, mbolos atau cabut gak sekolah,” ungkap Dwi.

Program kerja yang dilakukan oleh KPK yang bekerjasama dengan BEM ITS Surabaya ini merupakan pertama kalinya yang diadakan di Jawa Timur. “KPK sudah banyak bekerjasama dengan kampus-kampus di Indonesia. Tapi untuk wilayah Jawa Timur, kampus ITS untuk pertama kalinya,” kata Aris yang sekaligus menjabat Sekjen BEM ITS Surabaya.(han/rif)

Berita Terkait