ITS News

Sabtu, 28 September 2024
09 Juni 2007, 10:06

Unjuk Gigi Tim ITS Semarakkan Latihan Robot

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Walaupun antusias dari kalangan umum masih kurang untuk menyaksikan lomba robot ini, tapi Graha ITS masih ramai oleh dukungan kru masing-masing tim. Menurut panitia, penonton diprediksi akan memuncak pada saat
hari H terutama Grand Final, Minggu (10/6) nanti.

Selain sebagai kesempatan, latihan yang disediakan panitia dijadikan juga untuk wahana gambaran awal kekuatan masing-masing tim.
"Nantinya, peta kekuatan ini akan menjadi bahan dasar pembentukan group untuk babak penyisihan. Tim kuat akan disandingkan dengan tim lemah. Hal ini agar tidak terjadi penumpukan tim kuat atau tim lemah saja
dalam satu group,” ujar Dr Endra Pitoarno MEng, Ketua Dewan
Juri KRI-KRCI 2007.

Seharusnya, lanjut Endra, untuk menghindari tim kuat, tiap tim wajib menampilkan performa terbaiknya saat latihan resmi ketika Jumat (8/6). Namun, hal ini tidak begitu nampak pada semua tim. "Banyak
robot yang tersendat, berjalan pelan, bahkan ada yang tidak dapat
berjalan, terutama pada robot otomatis. Masih belum jelas apakah ini
karena faktor teknis, penyesuaian diri atau mungkin juga menyimpan
rahasia strateginya," ujarnya.

Dua Tim ITS Unjuk Gigi
Kondisi ini, ternyata banyak disesalkan pendukung yang hadir di Graha. "Karena latihan tersebut terasa hambar," komentar salah
satu dari mereka. Begitu juga dengan trial atau latihan yag
diperuntukkan bagi Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI), juga masih belum muncul
kekuatan sesungguhnya dari masing-masing tim. Bahkan, ada tim
yang ogah-ogahan untuk latihan.

Beruntung, akhirnya ada pemecah suasana yang membuat hadirin kembali bersemangat. Adalah G-Rush dan Q-Numb On yang ‘unjuk gigi’ pada sesi latihan resmi tersebut. Dengan
percaya diri tinggi, G-Rush mampu menjadi Victory kurang dari 3
menit, yang artinya mampu mengisi Mutiara di tiga pulau tengah.

Sebagai informasi, tema KRI tahun ini adalah Pencarian Pulau Komodo. Pemenangnya ditentukan dari tim yang paling banyak menempatkan mutiara di pulau-pulau tersebut. Sementara itu, walaupun belum mencapai Victory, tim ITS yang lain, Q Numb On, pun mampu mendapat dukungan penonton. Hal ini juga karena kemampuan mereka yang hanya kurang satu mutiara untuk mengisi pulau yang ada di tengah.

Oleh karena itu, wajar jika banyak orang yang memprediksi ITS akan kembali berjaya. Apalagi sebelumnya F4ALCON dari ITS juga mampu meraih poin tertinggi dengan menempatkan semua mutiara di pulau terluar dan dua pulau tengah yang berhasil juga diduduki.

Berikan Sesi Latihan Bebas
Untuk malam hari,
terdapat lagi sesi latihan bebas bagi peserta selama 5 menit per tim. Selain mencoba berbagai strategi, latihan tersebut juga digunakan untuk mengevaluasi kekurangan pada latihan pertama. Sehingga, ke empat puluh tim diharapkan dalam kondisi prima untuk keesokan harinya.

Sementara itu, latihan ini tidak hanya ditujukan bagi kontestan, tetapi juga pada panitia lomba. Mulai dari pemandu acara, wasit, skorer, hingga teknisi. Mereka mempersiapkan agar pertandingan dapat berjalan lancar.

Dalam event nasional ini, terdapat 95 pertandingan untuk KRI yang digelar selama dua
hari. Kondisi ini akan menguras tenaga official.
Tidak hanya itu, setiap tim juga dituntut untuk mampu meyesuaikan waktu
pertandingan yang padat dengan performa robotnya. Jika mampu menembus
final, dalam dua hari saja mereka akan melakukan 8 kali pertandingan.
(Zn/th@)

Berita Terkait