Pada KRI sendiri, ITS sudah menempatkan wakilnya di tiga besar. Juara pertama diraih oleh G-Rush dari PENS, juara kedua Q Numb On juga dari PENS, dan F4LCON dari Teknik Elektro ITS. Sementara L46E dari universitas Bhayangkara yang dikalahkan Q Numb On di semifinal juga berhak atas peghargaan juara harapan lainnya.

Untuk penghargaan ide terbaik berhasil diraih oleh robot dari Politeknik Negeri Malang, Empu Gandring. Menurut Dr Ir Endra Pitowarno MEng, selaku Ketua Dewn Juri, Empu Gandring memilki sebuah ide yang tidak dilakukan oleh tim-tim lain. “Pada pulau terluar mereka sengaja menumpuk mutiara mereka hingga tinggi sehingga tidak memungkinkan tim lawan untuk menjajahnya,” tungkas Endra.

Sementara untuk penampilan terbaik di raih oleh Bombastic, robot dari Universitas Indonesia. Hal ini didasarkan pada penampilannya yang mampu menghibur para penonton karena saat robot otomatisnya ingin mencapai pulau terdalam, robot berjalan layaknya kursi goyang. Walaupun aksi lucu ini dilakukan dengan berhasil setelah meletakkan dua mutiara di pulau tujuannya.

Selain meraih juara pertama, G-Rush juga mendapatkan penghargaan nilai tertinggi dalam delapan pertandingannya. Tercatat 23 poin pernah dihasilkan hanya dalam satu pertandingan. Penghargaan lainnya yang berhasil direbut G-Rush adalah robot berbasis IT terbaik.

Berbeda dengan robot lainnya, G-Rush memiliki sensor warna pada robot otomatisnya, ia dapat mendeteksi warna apakah warna mutiara miliknya atau milik musuh. Dengan hasil ini G-RUSH berhak untuk mendapat penghargaan sebagai juara umum dan juga piala bergilir Sambhawana Pratimacala.

Penghargaan KRCI
Untuk KRCI kategori beroda berturut penghargaan pertama sampai ketiga diraih Ababil dari Universitas Brawijaya, DU-114 dari Unikom Bandung, dan al-Fath dari PENS ITS. Sedangkan divisi berkaki Juara pertama diraih oleh Tarantula-116 dari Unikom Bandung dan Fatihah-e dari PENS sebagai Juara kedua.

Dalam kategori Ekspert robot PENS lainnya, Dzi-Gear mengungguli Predator robot ITB yang ada di peringkat kedua. Selain Juara pertama, Dzi-Gear juga berhak atas Robot pemadam api berbasis IT terbaik dalam KRCI 2007 kali ini. Sementara robot dengan ide terbaik diraih oleh Q-Lan_Teus dari Universitas Surabaya yang memiliki robot dengan dua kaki.

Sementara pada kategori Expert Swarm, Mech Robo dari PENS yang dinakhodai Eka Prasetyono Kristian A P dan Muh Nur Cholis berhasil menjadi yang terbaik melalui dua robotnya yang bekerjasama dengan baik dalam memadamkan api lilin yang ada.

Acara penutupan dan penyerahan penghargaan ini dihadiri oleh banyak tokoh seperti Menteri Komunikasi dan Informasi Prof Dr Ir Muhammad Nuh DEA, Dirjen Dikti Satriyo Soemantri Brodjonegoro, dan Konsul Jenderal Jepang di Surabaya Shoji Sato dan juga Rektor ITS Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD. (Zn/rif )