Kesepakatan ini bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Melalui kerjasama riset dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, berbagai macam bentuk kerjasama nantinya dilakukan. Mulai dari pertukaran tenaga ahli, informasi iptek, serta pengembangan sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan riset.

Dalam sambutannya, Rektor ITS Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD, mengatakan ada tiga hal yang melandasi terbentuknya kerjasama ini. Pertama, karena masing-masing baik ITS da BPPT saling membutuhkan riset. "Yang kedua, kita memiliki sarana dan prasarana seperti laboratorium, SDM, dan fasilitas untuk belajar mengajar," paparnya. Ketiga, lanjut Probo, kerjasama ini akan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dan masyarakat luas.

Selain itu, Probo juga menyinggung rencana ITS untuk mengembangkan ilmu baru di ITS, yaitu kebumian. "Dengan adanya bantuan dari BPPT, semoga prosesnya akan lebih baik. Kami berharap BPPT dapat membantu kami baik dalam pemikiran dan sumber daya manusianya,” harap Probo.

Pada kesempatan tersebut, digelar pula kuliah tamu oleh Kepala BPPT, Prof Said D Jenie ScD. “Saat ini ilmu tentang bumi memang sangat penting dan berguna, kami akan mendukung jika itu akan dikembangkan di ITS,” tandas Said.

Sementara terkait dengan Program Pengembangan energi Alternatif di BPPT dan Prospek Kerjasamanya dengan Perguruan tinggi, Said memaparkan bentuk kerjasama yang nantinya dilakukan. “Kebanyakan memang dengan jurusan Perkapalan. Saat ini kami juga telah mengembangkan kapal bersayap dalam efek permukaan, sebuah angkutan cepat antar pulau,” ungkap Said lagi.

Selain ITS dan BPPT, juga hadir pihak Koperasi Serba Usaha Manunggal Sejahtera yang kini sedang menggalakkan energi alternatif. Di sini, mereka mengaharapkan dukungan kuat dan ilmiah dari ITS. “Nantinya ITS diharapkan dapat membantu kami untuk mengembangkan peralatan yang menggunakan energi alternatif yang mudah dioperasikan dan handal,” harap Giri Suseno, Kepala Koperasi Manunggal Sejahtera (Zn/th@)