Menurut perwakilan Kadin, Drs Endung Sutrisno MBA MM, Kamis (21/6) di Gedung Rektorat, mengatakan ada dua tujuan yang nantinya akan dicapai. “Yaitu ingin meningkatkan kualitas mahasiswa ITS sendiri agar menjadi professional dalam berwirausaha, serta kami ingin jadi fasilitator terhadap karya mahasiswa ITS sehingga nantinya dapat menjadi milik publik. Jadi dengan CED kita ingin membangun manusia sekaligus karya-nya,” papar pria yang akrab disapa Endung ini.

Endung yang juga pimpinan Lembaga Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Profesindo pun menjelaskan beberapa perkembangan yang terjadi di dunia, sehingga pihaknya menggandeng ITS membentuk CED. “Hanya 15 persen penduduk yang menikmati 80 persen pendapatan dunia. Sementara Indonesia hanya menikmati penghasilan 1700 dolar saja per tahun, walaupun yang miskin juga masih banyak,” tandasnya.

Sedangkan, lanjut Endung, dari hasil penelitian menunjukkan ada tiga hal yang membuat kesejahteraan negara-negara maju, yaitu teknologi, kualitas SDM (human productivity), dan entrepreneurship.

“Negara maju di dunia seperti Amerika serikat karena tingkat technology dan capital yang sangat tinggi. Maka jika Indonesia ingin maju, juga harus dibangun itu. Nah inilah yang melatar-belakangi dan mengawali kita dengan membentuk ini,” ungkapnya. Sebenarnya, imbuh Endang, kerjasama ITS-Kadin terkait hal ini telah lama disepakati, hanya saja baru sekarang dapat berjalan.

Langkah selanjutnya setelah ada CED di ITS, maka akan dibuat pula Student Forum for Enterpreneurship. “Nantinya di forum itu kita akan mengundang pengusaha sukses. Di sana akan ada transfer pengalaman dan dialog sucsess story. Selain itu ke depan akan ada workshop tentang strategi marketing, investment dan lainnya,” kata Endang menuturkan.

Pernyataan Endung ini pun dibenarkan oleh Dr Widya Utama DEA, pengelola CED dari ITS. “Untuk sementara, kantor CED masih di ruang Multimedia lantai 6 Perpustakaan ITS. Tapi sebentar lagi kita akan pindah di dekat Gedung Teater A, ruang yang biasanya dipakai TPB mahasiswa,” tandasnya.

Widya menegaskan, wadah CED yang dibentuk ini juga sebagai penjamin klien di luar. “Kalau dari mahasiswa ITS sendiri kan mungkin kurang berbobot. Nah kalau memakai nama ITS-Kadin melalui CED ini tentunya akan berbeda kualitasnya,” pungkas dosen program studi Geofisika ini. (th@/rif)