ITS News

Sabtu, 28 September 2024
23 Juni 2007, 00:06

Pengusaha Tidak Boleh Pantang Jadi Pegawai

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Mr Dicky Galvankar mengungkapkan sebelum menjadi pengusaha sukses, dirinya mengawali karir sebagai penjual koran keliling. “Saya tahu bagaimana rasanya mencari uang sebab saya dulu lima tahun pernah jualan koran. Jadi dalam satu bulan pendapatan saya sekitar 500 hingga 1000 rupiah,” cerita pengusaha asal India yang lebih akrap disapa Dicky ini. Namun, dari pekerjaan kecil ini Dicky mengaku banyak belajar. “Saya selalu membawa satu buku dan mencatatnya. Sehingga saya tahu apa yang nantinya mau dikerjakan,” ungkap Dicky membuka rahasianya.

Selanjutnya, imbuh Dicky, pada tahun 1982 dirinya pun merantau mencari kerja di Indonesia. “Dengan modal nol, saya datang ke Indonesia. Pertama kali yang saya lakukan adalah memanggil guru SD yang biasa mengajari saya bahasa Indonesia sekaligus bahasa Sunda, padahal orang kampung banyak yang tertawakan tindakan saya itu,” tutur pengusaha yang mengaku hingga sekarang masih belum lancar berbahasa Indonesia ini.

Dicky pun akhirnya diserahi memegang perusahaan di Surabaya yang hampir gulung tikar. “Saat itu di sana ada 82 orang India yang bekerja. Maka saya juga belajar segala aspek kerja, mulai marketing, teknis hingga SDM. I know I job. If you didn’t know, so you zero. Kalian pasti bisa, ini penting!,” tegas Dicky yang beberapa kali juga berbicara memakai bahasa Inggris ini.

Untuk itu, Dicky menganjurkan mahasiswa nantinya yang ingin jadi pengusaha jangan hanya specialist pada satu keahlian saja. “Penting bagi kalian mempelajari ilmu lain. Sebab, ketika nantinya kita ditanya orang tentang usaha kita, malu juga kalau nggak tau apa yang kita kerjakan,” tandasnya.

Karena semangatnya itu, kini Dicky sejak tahun 1998 memegang 300 karyawan di perusahaan tekstil-nya yang besar yang bernama PT Embriotex. “Kunci sukses, jangan sombong dan positif thinking. Jika ada kesempatan jangan maju sendiri, ajak yang lain. Kalau kamu sukses sendiri, nggak bisa, butuh orang lain,” katanya.

Selain itu, kunci sukses lain yang diberikan Dicky yaitu kerja keras, jujur, ilmu banyak, kesabaran dan disiplin. ”Jadi anda nggak perlu putus asa. Orang yang nggak hargai waktu nggak akan sukses. Juga hargai pegawai. Beri yang mereka kebutuhannya. Karena kepercayaan itu penting. Semua itu akan mendatangkan loyalitas tinggi dari mereka,” kata Dicky yang mengambil beberapa karyawan sejak mereka SD ini.

Acara ini merupakan seminar Enterpreneurship dalam rangkaian awal program Central of Enterpreneurship Development (CED) yang diadakan Kadin dengan ITS. (th@/jie)

Berita Terkait