ITS News

Sabtu, 28 September 2024
20 Juli 2007, 18:07

Tim Programming ITS Melaju ke Final

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Seleksi awal lomba Applied Programming for Problem Solving and Security dalam Pimnas kali ini telah berlangsung sejak 14 Juni lalu. Dikatakan Aristoteles selaku Panitia pimnas dalam lomba ini, sebanyak 20 tim yang masing-masing terdiri dari dua orang, terdaftar di panitia. ’’lalu kita seleksi menjadi 16 tim dari delapan perguruan tinggi,’’ katanya. Perguruan tinggi yang ikut serta dalam kompetisi programmer ini antara lain ; IPB, ITS, UI, STT Telkom, UNJ serta tuan rumah Pimnas Unila. Dimana setiap perguruan tinggi mendapat kursi dua tim.

Jumat pagi (20/7) telah dilakukan semi final yang dikuti 16 tim tersebut untuk menyaring 5 besar. Dan ITS yang terdiri berhasil meloloskan tim pertamanya ke babak final sekligus meraih poin tertinggi dari juri.

Hal tersebut diungkapkan Komarudien ST MT, selaku juri dalam lomba ini. Dikatakannya, nilai total tim ITS yang terdiri dari Ridho dan Agus adalah nilai tertinggi di babak ini. ”ITS meraih nilai 31,78 kemudian disusul tim kedua UI dengan poin 28,78,” kata Komarudien pada ITS Online sesaat setelah pengumuman hasil semifinal, jumat (20/7) sore.

Pada peringkat ketiga diraih STT Telkom dengan skor 28,35. Peringkat empat, tim satu UI dengan nilai 28,15 dan peringkat kelima diraih IPB dengan total nilai 23,08. Komarudien mengatakan, nilai ideal yang dipatok juri sebenarnya adalah seratus. Tapi dalam kesepakatan antar juri, hasil yang dikumpulkan peserta harus sempurna. Jadi jika ada satu kesalahan, nilai akan dikalikan setengah. ”Maka dari itu nilai yang terjadi sangat kecil jika dilihat. Jadi nilai sebenarnya, bisa dikatakan, tinggal dikalikan dua lagi,” kata dosen Unila ini tersenyum.

Komarudin, juga mengatakan hal-hal menjadi penilaian pada lomba ini adalah ukuran executable file, running time program, readable source code dan algoritma. Sedangkan compiller menggunakan Bahasa C/C++.

Mengenai soal yang diujikan dalam semifinl ini, diakui Komarudien dan dua juri lainnya memang sengaja dibuat dengan tingkat kesulitan tinggi. ”Pada tahap ini, ada dua soal dengan tingkat kesulitan tinggi. Kami awalnya memang berharap mereka bisa menyelesaikannya dengan baik. Dan ternyata memang ada yang hampir sempurna,” katanya Ridho dan kawan-kawan pun mengaku soal yang diberikan pada semifinal sangat diluar prediksi. Pasalnya, pada saat technical meeting dinyatakan soal yang keluar dalam teks mode, tapi yang keluar justru grafik.

Untuk selanjutnya, Jumat sore (20/7), tim ITS akan kembali bertanding di grand final. Berbeda dengan semifinal yang berdurasi 180 menit dengan dua soal yang harus diselesaikan, grand final peserta diharuskan menyelesaikan satu soal dengan waktu 120 menit. ”Pastinya level soal akan sedikit lebih mudah dari sebelumnya. Tapi mengenai tentang apa kita tidak bisa memberitahu sekarang,” kata Komarudien meyakinkan.(asa/jie)

Berita Terkait