ITS News

Rabu, 02 Oktober 2024
06 Januari 2021, 10:01

Ini Cara Tingkatkan Nilai Jual Produk Ikan

Oleh : itsnaj | | Source : ITS Online

Tampilan Poster Webinar AbMas Departemen Teknik Kelautan ITS 2020

Kampus ITS, ITS News —  Luasnya wilayah laut Indonesia berimbas pada besarnya potensi bidang perikanan tanah air. Sayangnya, belum banyak masyarakat yang memahami bagaimana cara meningkatkan nilai jual ikan. Lewat serangkaian acara webinar, Tim Abdi Masyarakat (Abmas) Departemen Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mencoba menghadirkan pengetahuan tersebut kepada masyarakat.

Menurut narasumber dari Penyuluh Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Banyuwangi, Wahyu Kurniasih SPi MSi, banyak orang tidak suka makan ikan dalam bentuk utuh dan cenderung menyukai makanan siap saji. Ini merupakan potensi untuk mengembangkan usaha pengolahan ikan. “Ditambah lagi, saat ini dukungan pemerintah terhadap usaha kecil menengah (UMKM) dan akses pemasaran melalui internet dan media sosial terbuka lebar,” imbuhnya. 

Sehingga, Wahyu mengatakan bahwa perlu adanya pengolahan hasil perikanan baik secara tradisional (penggaraman, pengeringan, pemindangan, pengasapan, dan fermentasi) maupun secara modern (pengalengan dan pembekuan). “Sebab, proses pengolahan dari bahan baku utuh hingga menjadi produk ikan siap konsumsi akan meningkatkan nilai tambah produk itu sendiri,” tuturnya. 

Dokumentasi pelaksanaan kegiatan Webinar AbMas Departemen Teknik Kelautan ITS 2020

Setelah produksi, pemasaran menjadi hal yang penting. Hal ini diamini oleh Dosen Universitas Abdurachman Saleh Situbondo,  Ani Listriyana SSi MT. Turut menjadi narasumber, Ia pun menyarankan pelaku usaha baru hendaknya membuka dan menjaga pasar secara daring maupun luring. Membuka pasar secara luring artinya membuka jalan dengan strategi kuadran, seperti menitipkan di pusat oleh-oleh. “Sementara cara daring dilakukan dengan menggunakan media sosial atau marketplace,” paparnya.

Di samping produksi dan pemasaran, pengetahuan terkait pengelolaan bisnis perlu dimiliki. Oleh karena itu, Dosen Universitas Padjajaran, Koko Iwan Agus Kurniawan STP MSc berbagi strategi membangun dan mengelola bisnis. “Yang pertama adalah design thinking sebagai metodologi pemecahan suatu permasalahan dengan melihat berbagai aspek dari akar permasalahannya,” terangnya.

Ia menyebutkan, strategi yang kedua adalah business model canvas sebagai alat untuk mengevaluasi bisnis yang juga dapat membantu dalam menaikkan omset. “Sembilan bangunan kanvas model bisnis yaitu segmen konsumen, nilai tawar, saluran, hubungan pelanggan, arus pendapatan, sumber daya kunci, aktivitas kunci, mitra kunci, dan struktur biaya,” jelasnya. 

Di sisi lain, Ketua Tim Abmas ITS, Muhammad Rizky Syarifudin mengungkapkan, kegiatan ini diharapkan dapat memacu kreativitas masyarakat untuk semakin produktif dalam melihat peluang dan membuka kesempatan, khususnya dalam hal pengolahan ikan. “Dengan demikian juga turut serta menjadi bagian dalam meningkatkan kuantitas konsumsi ikan dalam negeri,” pungkasnya.

Poster Lomba Memasak dalam AbMas Departemen Teknik Kelautan ITS 2020

Program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh enam dosen dan 20 mahasiswa ini menargetkan peserta dari berbagai macam daerah. Mulai dari kota di Jawa Barat, Jawa Tengah hingga Jawa Timur dengan total peserta 24 orang yang terbatas di zoom. “Selain itu, acara ini juga ditujukan untuk khalayak umum dengan disiarkan langsung melalui YouTube,” ungkap mahasiswa Departemen Teknik Kelautan ITS.

Udin juga menjelaskan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini berlangsung dalam beberapa acara. Diantaranya, webinar selama 3 hari berturut-turut sejak pertengahan tahun lalu dan ditutup dengan lomba memasak. “Secara keseluruhan program ini dilaksanakan secara daring dari rumah masing-masing peserta,” ungkapnya menutup wawancara.(naj/fat)

Berita Terkait