Mengenai proses daftar ulang mahasiswa baru, Mukayat selaku Kepala Bagian Pendidikan dan Kerjasama BAAK mengatakan tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Persyaratan yang harus dibawa pada saat daftar ulang antara lain tanda peserta SPMB, akta kelahiran, legalisir STTB dan pas foto 3X4 sebanyak 3 lembar.

Adapun besarnya SPP untuk mahasiswa baru ITS 2007 adalah Rp. 1,25 juta dan SPI sebesar Rp. 3,5 juta. Selain itu mahasiswa baru juga dikenakan biaya penyelenggaraan informasi Orientasi sebesar Rp. 900 ribu.

"Mahasiswa baru yang diterima sebelum melakukan daftar ulang di plasa Dr. Angka, dapat membayar SPP dan SPI (Sumbangan Pengembangan Institusi, red) di Bank BNI dengan menunjukkan nomor tanda peserta" jelas Mukayat.

Setelah melakukan pembayaran, Mukayat menjelaskan, mahasiswa harus melakukan pemeriksaan kesehatan di Medical Center ITS dengan menunjukkan bukti pembayaran SPP dan SPI. "Barulah setelah itu mahasiswa baru dapat melakukan daftar ulang di plasa Dr Angka," tandasnya.

Di Plasa Dr Angka, mahasiswa baru melakukan entry data di komputer. "Mahasiswa disini cukup mengetikkan nomor ujian SPMB, maka data-data yang telah diisikan saat mahasiswa menulis formulir SPMB dulu akan muncul. Jadi mahasiswa tidak perlu entri banyak data lagi. Mereka cukup melengkapi atau merubah data yang diperlukan," jelas Mukayat.

Masih menurut Mukayat, proses entry data tidak memakan waktu lama, hanya sekitar 7 sampai 10 menit jika mahasiswa itu sudah akrab dengan komputer. "Untuk mahasiswa yang tidak terbiasa menggunakan komputer, kami juga menyediakan pendamping untuk mengisi data," paparnya.

Setelah selesai pengisian data, imbuh Mukayat, langkah terakhir yang ditempuh mahasiswa baru adalah pengambilan foto untuk Kartu Tanda Mahasiswa Sementara (KTMS).

Mengenai waktu daftar ulang, Mukayat menjelaskan, untuk calon mahasiswa yang berada di daerah Jawa Timur dapat melakukan daftar ulang hingga Senin mendatang (6/8). Sedangkan calon mahasiswa yang berasal dari luar Jawa Timur ITS memberikan toleransi waktu sampai Minggu (12/8). "Kami mengambil kebijakan seperti itu agar tidak terjadi penumpukan pendaftaran pada hari-hari terakhir. Namun, tidak menutup kemungkinan kami akan tetap melayani mahasiswa asal Jawa Timur yang baru bisa melakukan pendaftaran setelah tanggal 6 Agustus," katanya. (m5/asa)