ITS News

Sabtu, 28 September 2024
26 Agustus 2007, 11:08

2 Tim Boat Race Tembus Lima Besar

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Saat perahu berada pada garis start, empat orang bersiap mendayung sembari menunggu dua teman mereka berenang mendekati perahu. Setelah keenam orang berada pada posisi masing-masing, dayung pun dikayuh membawa perahu meluncur secepat mungkin. Itulah awalan start sebelum menapaki tantangan berikutnya.

Beberapa meter kemudian sebagian mereka turun, perahu pun ditelungkupkan. Keenam pedayung naik lagi dan mendayung dengan perahu telungkup. Sampai batas yang ditentukan perahu kembali dibalik dan kali ini perahu harus melewati lintasan slalom. Lolos dari sini perahu menuju garis terakhir. Sampai sini salah satu anggota tim harus berenang untuk menyelamatkan korban. Tali pun dilempar dan korban beserta penyelamat ditarik. Perahu pun kembali ke garis start.

Itulah tahap-tahap yang mesti dijalani oleh para tim boat race. Sang juara adalah yang dapat menyelamatkan korban tanpa melanggar aturan dengan waktu tercepat.. Kompetisi ini sengaja dibuat mirip dengan penyelamatan korban saat terjadi bencana, maka banyak aturan yang harus ditaati. “Perlombaan ini memang memilki banyak aturan, baik larangan dan kewajiban harus diperhatikan dengan benar. Banyak tim terdiskualifikasi karena melanggar atau tidak menjalankan aturan yang ada,” ungkap Candra selaku ketua panitia.

Untuk kategori mahasiswa, dua tim Maritime Challenge (MC) dari ITS berhasil meraih posisi tiga dan empat. Sedangkan posisi pertama diraih tim Putra Amphibi dengan catatan waktu 4 menit 15,99 detik dan berhak mendapatkan uang pembinaan sebesar 2,5 juta rupiah beserta trofi.

Walaupun hanya mendapat peringkat tiga dan empat, prestasi ini merupakan catatan tersendiri bagi Maritime dan Challenge mengingat lawan-lawan yang berpengalaman. “Hambatan sih tidak ada, memang tim yang kami hadapi tangguh-tangguh. hanya saja perahu yang kami tumpangi ada sedikit kerusakan sehingga sedikit mengganggu,” ujar Boy, pelatih tim MC.

Nanda Ahmad selaku koordinator tim menambahkan, lawan yang juara pertama adalah hasil binaan para marinir sehingga sangat kuat, sedangkan juara kedua punya pengalaman yang lebih dalam hal ini. “Waktu yang kami raih memang sudah kami targetkan saat latihan, tapi apa mau dikata ada lawan yang lebih tangguh. Dan sebenarnya MC dikhususkan untuk arena laut, maka kami tidak begitu terbiasa dengan kondisi perairan di darat terutama sungai,” tambah Nanda.

Ke depan, selain mengasah kemampuan dengan turnamen-turnamen kecil, MC akan mempersiapkan diri berlaga di Maritime Challenge dunia di Finlandia tahun 2008 mendatang. Mereka berharap untuk dapat lebih baik lagi dari tahun sebelumnya.

Untuk kategori umum, tim Regula Rafting mencatat waktu terbaik
dengan 3 menit 24,68 detik dan berhak menyandang gelar juara 1 yang
berhak mendapatkan uang pembinaan sebesr 4 juta rupiah dan trofi. Untuk
tempat kedua dan ketiga masing-masin  direbut oleh tim-tim Marinir TNI AL
yang bermarkas tepat di sebelah lintasan perlombaan. (Zn/jie)

Berita Terkait