ITS News

Jumat, 27 September 2024
06 September 2007, 22:09

Ayo! Dukung Arif di Polygon Competition

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Arif yang ditemui ITS Online Kamis (6/9) pagi mengungkapkan sepeda yang didesainnya sangatlah multifungsi. "Sesuai dengan tema tahun ini, Bike Design for Human Interaction, sepeda RWT menyediakan sepeda yang dapat dipakai untuk mempermudah banyak kebutuhan manusia akan sebuah sepeda," paparnya.

Nama RWT diambil dari singkatan Racing, Relax, Romantic, Relationship, Work, dan Together. Untuk Racing, sepeda ini memiliki setir yang memudahkan pengendara dalam posisi membungkuk. Karena posisi itu akan memperkecil hambatan angin dibandingkan posisi tegak. Selain itu, mode Racing dilengkapi dengan dudukan untuk GPS yang membantu pembalap mengetahui posisi dan rute lombanya.

"Untuk Relax, bentuk setir tinggal dirubah sehingga nyaman untuk posisi tegak. Dudukan GPS tadi juga dapat dimanfaatkan untuk meletakkan mp3 player. Perubahan setir ini menggunakan sistem pengunci, jadi kalau ingin merubah tinggal ditarik kemudian menggeser kunci," terang pria kelahiran Ponorogo 1 Juli 1981 ini.

Mode Romantic, ungkap Arif, terinspirasi oleh iklan Polygon yang memperlihatkan sepasang kekasih yang baru saja menikah, memilih bersepeda berdua untuk pergi ke hotel. Umumnya sepeda jenis mountain bike (MTB) didesain untuk pemakaian satu orang.

"Jadi kalau mau boncengan, ya yang perempuan duduk di depan. Bentuk rangka berupa pipa kecil membuat, maaf, pantat jadi cepat capek. Nah, sepeda ini dilengkapi dengan wings pada rangka depan sehingga permukaan lebih lebar. Permukaan lebar akan memperkecil tekanan dan tidak gampang capek," katanya. Wings ini, imbuh Arif dapat ditegakkan dengan penyangga saat dipakai dan dilepaskan saat tidak dugunakan.

Lebih lanjut, putera pasangan Sucipto dam Suhartati ini menyebutkan fungsi mode lainnya yakni Relationship yang dapat digunakan untuk berboncengan. Berbeda dengan sepeda MTB umumnya, RWT memiliki rangka yang menonjol dan memanjang kebelakang. Pada rangka tersebut nantinya dapat dipasang dudukan yang dikunci pada rangka menggunakan sistem pegas. Selain untuk membonceng orang dewasa, dudukan dapat dimodifikasi untuk balita yang tentu saja didesain aman dan nyaman.

"Kalau mau dipakai pada Work, juga tinggal menambahkan dudukan. Hanya bagian atasnya dimodifikasi dengan tambahan bagasi kecil untuk menyimpan tas kerja, tas belanja, dan peralatan lainnya," terang alumni SMUN 2 Ponorogo ini.

Sedangkan mode terakhir adalah Together yang merupakan modifikasi sepeda tandem. Jenis sepeda yang digunakan bersama-sama dengan beberapa orang ini menurut Arif, banyak digunakan untuk bersantai bersama teman dan keluarga. "Sepeda tandem RWT merupakan gabungan dua sepeda atau lebih yang saling bersambung bagian belakang sepeda yang satu dengan bagian depan sepeda yang lain," jelasnya.

Untuk membentuk mode tandem, roda depan dari sepeda RWT yang akan dipasang kan dapat dilepas. Lalu rangka sepeda belakang akan disambung dengan rangka sepeda RWT depan dengan sistem penguncian. Sebuah setir tambahan bagi sepeda kedua, disediakan Arif dengan menarik sepasang rangka dari bagian belakang roda pertama kemudian dikunci.

"Pada mode tandem ini, ada kesulitan yang cukup berarti saat membelok, karena sepeda tandem RWT nantinya memiliki jumlah roda sama dengan jumlah sepeda plus satu," ungkapnya.

Namun, Arif mengungkapkan ada sedikit kendala pada bertambahnya jumlah roda itu. Sepeda tandem biasa hanya memiliki dua roda. Nah, roda tengah pada RWT ini nantinya akan menyulitkan saat membelok. Mengatasi permasalahan tersebut, Arif dengan kreatif menambahkan pegas pada setir tambahan sepeda kedua yang nantinya akan dapat mengangkat roda tengah sementara. Proses membelok pun akan mudah dilakukan.

Desain unik ini menurut Arif, terinspirasi dari aktifitasnya yang sering menggunakan sepeda untuk pergi ke tempat kerja. Beberapa waktu yang lalu, ia membantu salah satu interior desain di daerah Laguna sebagai drafter and designer. Dari pengalaman itulah, ia menemukan apa yang diinginkan pengendara terhadap sepeda. Riset kecil dengan melibatkan beberapa responden juga dilakukan untuk memberi masukan terhadap desain sepeda terbaiknya. Detail desain sepeda RWT milik Arif dapat dilihat di www.polygoncycle.com/BDC07.php?part=3

Vote for Arif
Penilaian desain sepeda terbaik pada Polygon Bike Design Competition 2007 dibagi dalam 2 kategori, yakni penilaian oleh juri dan voting melalui internet. Untuk penilaian oleh juri, akan dilakukan pada 11 September mendatang di kampus ITB. Disana, Arif dan 15 finalis lainnya akan mempresentasikan desain masing-masing sepedanya.

Sedangkan pemilihan desain terfavorit dilakukan melalui internet, di www.polygoncycle.com/BDC07poll.php . "Mohon dukungan semua civitas ITS," pungkas Arif.(ftr/asa)

Berita Terkait