ITS News

Jumat, 27 September 2024
10 September 2007, 14:09

Sambut Ramadhan, Undang Yusuf Mansur

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Matematika sedekah, menurut Yusuf Mansur, sungguh sangatlah berbeda dengan ilmu berhitung dan pelajaran Matematika yang umumnya dipelajari di sekolah. “Kalau konsep sedekah itu tak mengenal pengurangan, tapi penjumlahan dan pengalian. Nah disini ayo kita belajar yang benar,” jelas pria kelahiran 19 Desember 1976 ini.

Yusuf pun memberikan ilustrasi yang sangat mudah dan gamblang tentang bagaimana sebenarnya dan sebaiknya sistem sedekah ini bekerja. Dengan tetap bergaya anak muda, Ustadz ini menunjukkan sekaligus mengingatkan pada setiap orang yang hadir, bahwa Allah sendiri telah menjanjikan jika manusia mau bersedekah, maka Dia pasti akan menggantinya dengan jumlah minimal sepuluh kali lipat. “Siapa yang memberi satu, maka Allah akan membalas sepuluh kalinya,” tandas Yusuf.

Sehingga, lanjut Ustadz muda ini, dengan berpedoman pada janji Allah tersebut maka dapay dibuat "hitung-hitungan" matematika, yang disebutnya sebagai Matematika Dasar Sedekah. Ia memberikan ilustrasinya sebagai berikut; “Bila menghitung 10-1 = 9 adalah ilmu matematika yang biasa kita terima di sekolah dulu. Tetapi ilmu Matematika Sedekah yaitu 10-1 = 19. Ini menggunakan dasar bahwa Allah membalas sepuluh kali lipat pemberian kita, “ papar pria yang lengket dengan peci putih dan sarungnya ini.

Yusuf pun menambahkan bahwa kita tinggal mengalikan dengan angka 10, berapa pun yang kita sedekahkan atau berikan dengan ikhlas kepada orang lain yang membutuhkan. Dan, ungkap ustadz yang juga penulis buku Kun Fayakuun dan Mencari Tuhan yang Hilang ini, dipakai acuan balasan dari Allah adalah yang minimal saja, yakni 10 kali lipat, bukan yang 700 kali lipat. “Karena kita nggak tahu, maka selama ini kita bersedekah dengan nilai yang kecil. Padagal semakin banyak bersedekah, maka pasti semakin banyak penggantiannya dari Allah SWT. The more you give, the more you get, “ tutur Yusuf.

Penghitungan tersebut, kontan saja langsung dipraktekkan oleh peserta yang hadir. Bahkan, beberapa mahasiswa pun ada yang diminta maju ke podium untuk mensedekahkan uang yang dibawanya. “Nah, sudah tau kan besarnya bersedekah, sekarang pilih yang mana, seribu atau empat puluh ribu?” tanya Yusuf kepada Wahyu, salah satu mahasiswa ITS yang ditunjuk maju.

Selain menggelar kajian menyambut Ramadhan yang dipaparkan Ustadz Yusuf Mansyur, JMMI ITS juga memberikan buku gratis yang berisi kumpulan dzikir dan doa Nabi Muhammad (Al-Ma’surat, Red) kepada ratusan peserta yang hadir. Kegiatan ini merupakan awalan rangkaian Ramadhan di Kampus 1428 H (RDK ‘28) yang digelar JMMI setiap tahun. (th@/ftr)

Berita Terkait