ITS News

Minggu, 22 Desember 2024
11 Maret 2021, 00:03

KKN ITS Tingkatkan Layanan Desa Melalui Smart Village

Oleh : itschi | | Source : ITS Online

Potret salah satu anggota KKN saat penggalian informasi bersama Kepala Desa Klagen.

Nganjuk, ITS News – Hadirnya pandemi Covid-19 memaksa seluruh elemen masyarakat beralih menggunakan teknologi, termasuk layanan pemerintahan di tingkat desa. Tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) menghadirkan solusi transformasi digital berupa aplikasi, yang akan membantu masyarakat dan perangkat pemerintah di Desa Klagen, Nganjuk.

Radya Amirur Rahman, salah satu anggota tim KKN menerangkan, pandemi menyebabkan pelayanan desa yang selama ini berjalan dengan metode konvensional menjadi terhambat. Jalan keluar terbaik dalam menyikapinya adalah dengan mengubah mode pelayanan menjadi berbasis digital. “Oleh karena itu, aplikasi berbasis android Smart Village hadir sebagai salah satu upaya mengefektifkan layanan masyarakat di Desa Klagen, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur,” ungkapnya.

Mahasiswa Departemen Sistem Informasi ini menuturkan bahwa aplikasi Smart Village akan dikelola oleh perangkat desa. Informasi penting terkait desa, terutama yang berkaitan dengan kependudukan, dapat tersampaikan kepada masyarakat. “Aplikasi ini juga memungkinkan masyarakat desa untuk melihat laporan keuangan desa yang ditampilkan per tahun,” jelas laki-laki kelahiran Karanganyar, 20 Oktober 2000 tersebut.

Tak hanya itu, masyarakat desa juga dapat menggunakan aplikasi ini untuk mengajukan surat terkait dokumen kependudukan hingga mengurus izin yang melibatkan pemerintah daerah. “Masyarakat pun tak perlu bersusah payah datang ke kantor desa, karena semua informasi dapat diakses lewat aplikasi Smart Village,” tambahnya.

Antarmuka halaman menu kependudukan.

Dalam proses pembuatannya, tim KKN yang terdiri dari sepuluh mahasiswa ini melakukan seluruh kegiatannya secara hybrid. Maksudnya adalah menggabungkan komunikasi jarak jauh atau daring dengan komunikasi tatap muka. “Untuk penggalian informasi, kebutuhan mengenai aplikasi, dan hal-hal penunjang lainnya dilakukan secara tatap muka dengan mengunjungi desa bersangkutan,” bebernya.

Dalam proses pembuatan aplikasi, tim KKN yang terdiri dari sepuluh mahasiswa ini melakukan seluruh kegiatannya secara hybrid. Tim menggabungkan metode komunikasi secara daring daring dan komunikasi tatap muka. “Proses penggalian informasi dilakukan dengan mengunjungi desa bersangkutan untuk mengetahui kondisi aktual,” terangnya.

Kendati demikian, proyek Smart Village yang digarap selama tiga bulan dan berakhir September lalu tersebut dapat terselesaikan dengan baik. “Aplikasi ini juga telah kami unggah ke dalam Google Play Store sehingga dapat digunakan oleh masyarakat Desa Klagen,” jelasnya saat dihubungi Tim ITS Online melalui pesan singkat.

Dengan adanya aplikasi ini Radya berharap masyarakat Desa Klagen dapat lebih mahir dalam menggunakan aplikasi digital, terutama Smart Village untuk menunjang layanan desa yang efektif. “Selain itu, saya berharap seluruh masyarakat Desa Klagen dapat menggunakan aplikasi secara optimal,” pungkasnya.(*)

Antarmuka halaman menu aplikasi Smart Village.

 

Reporter: Erchi Ad’ha Loyensya

Redaktur: R. Aj. Mutia Arih M. R.

Berita Terkait