ITS News

Jumat, 27 September 2024
17 September 2007, 16:09

Maba Despro Dalam 1001 IDE

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pameran yang bertajuk 1001 IDE itu diikuti sekitar 300 karya mahasiswa Despro. Tidak hanya mahasiswa baru (maba), mahasiswa lama juga turut serta dalam memeriahkan acara yang baru pertama kali diadakan oleh Hima IDE ini. Acara yang berlangsung selama dua hari ini selain dilaksanakan untuk merangsang kreatifitas maba, juga ditujukan untuk mempersatukan mahasiswa Despro, baik dari angkatan lama maupun angkatan baru.

Pameran ini merupakan acara puncak dari rangkaian workshop kreatif yang diadakan oleh Hima IDE untuk membekali maba Despro dalam berkarya. Selain mengenalkan contoh karya yang baik dan teknik pameran, dalam workshop yang diadakan selama empat hari ini maba despro juga dibekali materi mengenai marketing.

Karya-karya maba Despro yang ditampilkan pun tidak melulu berupa karya komputer grafis, ragam karya lain yang juga ditampilkan pada pameran 1001 IDE adalah karya manual drawing, mix media, papertoy, dan fotografi. Panitia pameran sendiri juga mempersembahkan tiga karya instalasi yang berjudul Lifestyle Danger, Mati Ide, dan Klik! “Kami ingin memberi contoh kepada para maba bagaimana cara berkarya, tidak perlu mahal, yang penting kreatif,” ujar Indra, panitia yang menyumbang salah satu karya instalasinya.

Selama pameran terhitung ada sembilan stan karya yang dekorasinya dibuat oleh maba sendiri. Uniknya, dekorasi stan-stan ini semuanya didaur ulang dari bahan-bahan bekas. Dengan tema Recycle, maba Despro diajak kreatif membuat sebuah karya dari barang-barang yang sudah tidak terpakai. “Murah meriah mas, kita juga bisa mengurangi jumlah sampah yang ada,” ujar Opik, salah satu maba Despro.

Salah satu stan yang cukup menonjol adalah papertoy yang manampilkan boneka-boneka imut yang dibuat dari kertas bekas. Papertoy sendiri adalah jenis media berkreasi baru yang belum banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Jurusan Despro sendiri telah memiliki sebuah komunitas papertoy yang menjadi ajang berkarya pecinta mainan kertas. Yayak, ketua komunitas papertoy Despro, menginginkan nantinya karya tersebut dapat dihargai dan diminati oleh masyarakat luas. ”Acara 1001 IDE ini juga salah satu media kami untuk menunjukkan eksistensi kami kepad masyarakat,” ujar Yayak optimis.(ap/ftr)

Berita Terkait