ITS News

Sabtu, 28 September 2024
07 Oktober 2007, 16:10

Taman Karya ala Despro ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Acara StreetArt Despro ITS yang diadakan di Taman Bungkul pada Minggu (7/10) ini diikuti tak kurang dari lima puluh peserta. Peserta yang kebanyakan mahasiswa berasal dari ITS, Unesa, Unair, dan UK Petra. Karya-karya yang dihasilkan ini akan langsung dipamerkan di Taman Bungkul pada hari itu juga, dan beberapa karya akan dilelang.

Misalnya Edo, salah satu peserta StreetArt, yang masih berkutat dengan sketsanya. Edo mengatakan karya yang dibuat olehnya berjudul Children. Tampak goresan pensil diatas kanvas yang dibuatnya menggambarkan anak kecil yang dikelilingi oleh bunga beraneka ragam.

Karya-karya yang dihasilkan kebanyakan bersifat pop art. Dimana peserta bebas mengeksplorasi gaya gambar dan media yang digunakan. Salah satunya adalah Pongge, ketua pelaksana acara StreetArt, yang membuat karya yang menggabungkan antara lukisan dan tempelan kertas. Pongge mengatakan bahwa tema pop art diambil karena banyak dikenal oleh masyarakat. ”Pop art juga banyak digemari oleh anak muda sekarang dalam berkarya,” ujar Pongge.

Pongge sendiri mengaku kaget dengan antusiasme peserta yang cukup besar. Awalnya ia menargetkan hanya sedikit peserta yang ikut. Pongge sendiri mengaku jika hanya membuat pengumuman sederhana melalui internet dan penempelan poster di beberapa tempat. ”Bahkan ada orang Belanda yang turut serta meramaikan acara ini,” ungkap mahasiswa angkatan 2004 ini.

Peserta asing yang dimaksud Pongge adalah Yvonne, yang turut berkarya siang itu dengan peserta lainnya. Yvonne sendiri membuat karya unik yang memperlihatkan Indonesia dan Belanda dari dua sisi yang berbeda. Melihat antusiasme masyarakat yang besar ini Pongge bertekad untuk membuat acara serupa di waktu yang akan datang. ”Tapi mungkin nanti lebih terkonsep dan bertema,” ujar Pongge.

Peserta termuda yang mengikuti ajang ini adalah Ilham. Murid SD Khadijah yang umurnya belum genap sepuluh tahun ini berani bersaing dengan karya yang rata-rata dibuat oleh mahasiswa ini. Karyanya sendiri dipengaruhi oleh gaya grafis Victorian dan pop art. Ilham sendiri tampaknya banyak mendapat inspirasi mengenai musik, sesuai dengan karyanya yang banyak menampilkan musisi dan instrumennya.

Mahendra, Ketua Himpunan Mahasiswa IDE, mengatakan sangat mendukung acara yang diadakan ini. ”Selama positif dan memiliki nilai kreatif kami akan selalu mendukung,” ujar Mahendra puas. Hal ini diamini oleh Kuro, salah satu peserta yang ikut, ia mengatakan harapannya agar acara ini diadakan lagi tahun depan. ”Seharusnya diperbanyak acara yang seperti ini, untuk meningkatkan apresiasi seni anak muda,” ujar Kuro bersemangat. (ap/rif)

Berita Terkait