Kampus ITS, ITS News – Kondisi pandemi Covid-19 memberikan dampak yang besar pada sektor industri minyak dan gas (migas). Padahal, sektor tersebut memberikan pengaruh besar bagi perekonomian suatu negara, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, Society of Petroleum Engineers Institut Teknologi Sepuluh Nopember Student Chapter (SPE ITS SC) mengadakan Petrolida Talks 2021 pada Sabtu (13/3) yang membahas tentang prospek berkarier di sektor migas.
Group Lead Petroleum Engineering Saudi Aramco, Dr Ardian Nengkoda menyampaikan, pada faktanya cadangan minyak bumi dan gas Indonesia masing-masing hanya sebesar 0,2 persen dan 1,53 persen dari total cadangan terbukti dunia. Padahal, Indonesia sendiri termasuk ke dalam 25 negara teratas yang berpotensi meningkatkan sumber daya migasnya. Tentunya hal tersebut menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk meningkatkan produksi migas sekaligus mengurangi impor dari negara lain.
Lebih lanjut, Ardian juga mengungkapkan bahwa energi migas sendiri akan tetap menjadi landasan utama ekonomi global terutama selama masa-masa sulit seperti saat ini. Pandemi Covid-19 diakui turut menyebabkan industri migas bersiap menghadapi transisi energi menuju energi terbarukan. “Meskipun permintaan energi terbarukan masih sangat rendah, tetapi tentunya energi ini diperkirakan akan terus meningkat pada 2030,” ungkap pria yang berdomisili di Arab Saudi itu.
Oleh karena itu, hal tersebut menjadi kesempatan bagi industri migas untuk berkembang lebih luas lagi. “Kita tidak perlu khawatir tentang masa depan berkarier di industri minyak dan gas,” tuturnya.
Dari sisi pegawai industri migas, Malunlana Alamsah ST juga menerangkan bahwa kesempatan berkarier di industri migas sendiri terbuka bagi siapapun, baik lulusan bidang teknik maupun sosial. Poin yang terpenting yaitu kita harus menguasai beberapa keterampilan dalam hal pemecahan masalah, berpikir kreatif, berkolaborasi, dan sebagainya. “Soft skills sangat penting dikuasai karena hard skills masih bisa dilatih saat sudah terjun di dunia pekerjaan secara langsung,” tuturnya.
Oleh karena itu, meskipun kesempatan berkarier di industri migas pada masa pandemi dinilai cukup prospektif, namun tentunya diperlukan skill yang memadai untuk bisa berkontribusi dalam industri tersebut. “Saya berharap, kita semua dapat menjalankan dukungan yang diberikan pemerintah agar dapat lebih lancar menjalankan industri ini,” pungkas Ardian di akhir materinya. (*)
Reporter: ion5
Redaktur : Wening Vio Rizqi Ramadhani
Surabaya, ITS News — Departemen Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar International Seminar on Ocean and Coastal
Kampus ITS, ITS News — Guna mendukung perkembangan inovasi arsitektur di Indonesia, Departemen Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, ITS News – Tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Sepuluh Nopember (KKN Abmas ITS) terus
Kampus ITS, ITS News — Mengantongi sertifikasi halal kini menjadi suatu kewajiban bagi suatu usaha, tak terkecuali Usaha Mikro, Kecil,