ITS News

Jumat, 27 September 2024
08 November 2007, 06:11

Kuliah Tamu Teknik Mesin, Berbagi Kiat Bisnis

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Diberi kesempatan hadir untuk mengisi sesi kuliah tamu tentang Enterpreneurship di almamaternya, Nur mengaku sangat bahagia. Betapa tidak, karena di jurusan Teknik Mesin inilah awal mula kesuksesannya dirintis. Tak heran jika Nur merasa bangga akan jurusannya saat kuliah dulu.

”Bahkan saat merekrut pegawai perusahaan pun, saya sering mencantumkan syarat harus alumnus Tenik Mesin ITS. Karena saya tahu kalau dari ITS dan itu Teknik Mesin, pasti tak diragukan lagi,” ujar Nur disambut tepuk tangan hadirin.

Di hadapan peserta kuliah tamu yang mayoritas adalah mahasiswa Teknik Mesin, Nur banyak memberi nasehat bagaimana seharusnya menjadi seorang mahasiswa agar kelak menjadi pebisnis yang sukses. Nasehat tersebut ia sampaikan melalui kisahnya saat ia kuliah dulu hingga membangun perusahaan Lintech.

Nur mengungkapkan bahwa menjadi mahasiswa, lulus lalu bekerja, itu merupakan suatu hal yang sudah digariskan. Bagaimana usaha kita? ”Kita harus mencari garis mana dari sekian garis yang diberikan kepada kita, yang terbaik buat diri kita. Dalam artian kita juga yang menentukan nasib kita,” tuturnya.

Lalu Nur mengisahkan, dulu dirinya saat masih kuliah adalah seorang mahasiswa yang pendiam, kuper, kurang gaul, dan nilai kuliah pun pas-pasan.”Pokoknya yang tahu hanya rumah dan kampus saja,” ujarnya. Namun, setelah menjabat sebagai direktur akhirnya Nur sadar bahwa sikapnya tersebut adalah salah. ”Dalam perusahaan itu dibutuhkan namanya tim. Kalau di kuliah ya teman-teman kita. Jadi, mumpung kalian masih kuliah lihat teman-teman kalian, karena dari sanalah jaringan akan terbentuk. Jangan culun seperti saya,” tegas Nur disambut tawa mahasiswa.

Dan yang terpenting, imbuh Nur, janganlah kita merasa puas. Dalam bisnis tidak ada istilah untuk puas, bukan untuk uang tapi tidak merasa puas terhadap apa yang telah kita kerjakan.

Selanjutnya, Nur menjelaskan bahwa bisnis bisa dimulai kapan saja, namun dengan kematangan yang berbeda tentunya. Dan untuk memulainya kita harus jeli melihat peluang yang ada. Karena, sebenarnya setiap apa yang kita lihat itu bernilai bisnis.”Jadi, sangatlah baik jika kalian di sela-sela kuliah juga memikirkan bisnis. Tak apa-apa, toh juga nggak ada yang melarang,” ujar pria berkacamata ini.

Menurut Nur, ada empat tingkat klasifikasi yang dilalui apabila seseorang ingin membangun usahanya secara mandiri. Yakni, employee, specialist, businessman, dan investor.”Bila kalian merintis usaha mulai sekarang, tak heran jika nanti kalian usai lulus bisa langung melompat ke tahap businessman,” tukas pria kelahiran Pamekasan ini.

Tapi yang perlu diingat, lanjut Nur, bisnis itu dimulai dari apa yang kita miliki. Maka untuk mengetahui apa yang ada dalam diri kita, sering-seringlah melakukan instropeksi diri.”Jangan hanya bisa meniru orang lain. Galilah diri kalian sendiri,” pungkas Nur sambil tersenyum.(f@y/rif)

 

Berita Terkait