Merangkak, melewati jaring, dan bergelantungan menjadi menu para peserta PSI 2 pagi itu. Hingga Minggu siang (18/11), mereka menyelesaikan semua tantangan yang diberikan panitia. Setiap tantangan memiliki makna tersendiri. Diantaranya, terbangun karakter teamwork building, terjalinnya persaudaraan yang erat, serta memaknai hubungan antara pemimpin dan yang dipimpin.
Outbond tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam PSI 2 kali ini. Sebelumnya, bertempat di ruang Seminar Perpustakaan Lantai 2 mereka telah banyak mendapatkan pelatihan dalam bentuk materi. Seperti materi Tarbiyah Dzatiyah, Fiqh Ikhtilat, Fiqh dakwah, Dakwah kampus, Tawazun, dan lainnya.
PSI 2 merupakan kegiatan tahunan dari Jamaah Masjid Manarul ‘Ilmi (JMMI) dalam meningkatkan manajerial dan tsaqofah kadernya. Dengan pelatihan ini diharapkan kader menjadi generasi yang mempunyai pemahaman Islam yang benar dan memilki kemampuan untuk melanjutkan usaha dakwah. “Merekalah yang disiapkan untuk menempati posisi di Divisi JMMI ataupun yang akan mengurus kajian di jurusannya,” ujar Amiril Mukminin selaku Kordinator Stering Commite.
Seperti yang diungkapkan Hasanuddin, mahasiswa Teknik Sipil yang menjadi peserta PSI 2 kali ini. Kegiatan ini merupakan momentum untuk meningkatkan ilmu keislaman dan dalam penyiapan keorganisasian, baik level jurusan, fakultas maupun institusi. “Semoga apa yang saya peroleh mampu diterapkan dengan baik di kajian jurusan nanti,” aku Hasan.
Mengusung tema Membangun Jiwa Mujahid yang Profesional dan Istiqomah di Tengah Dinamika Dakwah, PSI 2 ini terdiri atas kegiatan ceramah, dialog, workshop dan outbond. Semuanya berlangsung selama tiga hari sejak Jumat (16/11) sebelumnya. Diharapkan nantinya akan muncul kader yang tangguh dan berkualitas dalam mengahapi seluruh tuntutan dakwah.
Usai kegiatan outbond, seluruh peserta putra dan putri mendapatkan materi tentang problem solving and decision making. Dalam trainingnya, Akhmad Guntar, trainer Bloom menyampaikan bahwa kesalahan yang sering terjadi adalah cara pandang kader terhadap masalah yang sebagian-sebagian. Hal ini akan menyebabkan sulitnya mencari penyelesaiannya. “Karena akar masalahnya tidak terdeteksi,” ungkap Guntar.
Setelah materi PSI 2, panitia menyatakan adanya Kegiatan Pasca Pelatihan (KPP). “KPP ini sebagai proses praktik di lapangan setelah mendapat materi di ruangan,” pungkas Amiril mengakhiri. (Zn/th@)
Surabaya, ITS News – Kenyamanan dan fungsionalitas menjadi aspek utama dalam desain bangunan yang ramah lingkungan, tak terkecuali bagi
Kampus ITS, Opini — Kontribusi ibu di dalam tumbuh kembang anak merupakan aspek yang krusial, terutama bagi mahasiswa baru
Kampus ITS, ITS News — Menyokong antisipasi terjadinya bencana serta terus berupaya mengedukasi masyarakat, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui
Kampus ITS, ITS News — Transisi menuju energi terbarukan menjadi fokus utama demi lingkungan yang berkelanjutan. Mendukung hal tersebut,