ITS News

Jumat, 27 September 2024
21 November 2007, 17:11

Tahun 2017, Indonesia Masuki Era Sistem TV Digital

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sistem TV digital merupakan penyiaran televisi dengan menggunakan sinyal digital. Dalam sistem ini, satu kanal frekwensi bisa digunakan hingga puluhan siaran televisi. Berbeda dengan TV analog yang satu kanal frekuensi hanya digunakan untuk satu siaran saja.

Penerapan sistem TV digital ini, setelah adanya Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika nomor 07/P/M.KOMINFO/3/2007 tentang Standar Penyiaran Digital Terestrial untuk televisi tidak bergerak di Indonesia. Berdasarkan peraturan yang dikeluarkan tanggal 21 Maret 2007 ini, sistem penyiaran TV kelak menggunakan standar DVB-T (Digital Video Broadcasting-Terrestrial) yang telah digunakan banyak negara di Eropa, Australia dan Asia.

Namun, hal ini akan menimbulkan dampak yang besar mengingat hampir seluruh komponen pertelevisian di Indonesia masih menggunakan komponen analog. ”Perubahan dari analog ke digital perlu kerjasama komprehensif antara ABG yaitu akademisi, bisnis dan government,” ungkap Bambang Heru Tjahjono, Peneliti Senior Bidang Broadcasting dan Multimedia pada Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi BPPT.

Sehingga, menurut Bambang, masih banyak yang perlu dibenahi untuk merubah TV analog menjadi TV digital. ”Karena dalam TV digital nantinya yang berfungsi bukan hanya pihak pertelevisian. TV digital juga akan melibatkan kalangan pebisnis, misalnya, perusahaan seluler,” tandas Bambang. Selain itu,dengan adanya sistem ini juga akan memperluas lapangan kerja.

Sementara itu peran pemerintah menurut Bambang berfungsi melindungi produk TV digital dan sebagai regulator. "Misalnya saja perlindungan hak cipta. Perlindungan itu diperlukan untuk melindungi dari pembajakan," ungkap pria kelahiran 17 Februari 1950 ini. Rencananya, kata Bambang yang juga anggota timnas Migrasi Sistem Penyiaran Televisi Analog ke Digital, diperkirakan pada tahun 2017 sistem pertelevisian di Indonesia akan berubah total dari analog ke digital.

Selain Bambang, tiga pembicara yang juga penulis buku Sistem TV Digital, didaulat mengisi acara ini. Mereka adalah Arief Rufiyanto, Gamantyo Hendrarto, dan Hary Budiarto. Empat pembicara ini semuanya alumni ITS. Sementara itu, peserta yang banyak dari kalangan mahasiswa ditunjukkan salah satu aplikasi TV digital melalui ponsel.(th@/asa)

Berita Terkait