Dalam sosialisasi ini, TNI menyatakan bahwa calon mahasiswa terdaftar yang dinyatakan lulus dan terpilih di tingkat pusat akan diangkat menjadi mahasiswa beasiswa TNI. Mahasiswa yang nantinya diterima, akan bisa tetap melanjutkan kuliah di Perguruan Tinggi. Selain itu, mereka akan mendapat beasiswa sebesar 750 ribu per bulan hingga lulus. "Bila telah menyelesaikan program studinya, mereka wajib mengikuti Pendidikan Pertama (Dikma) perwira Prajurit Karier TNI," ungkap salah satu anggota TNI.
Syarat yang diajukan, untuk mahasiswa program S1 minimal telah mencapai 110 SKS. Sedangkan untuk jenjang D3, minimal mahasiswa itu telah mencapai 80 sks. Selain itu, tinggi badan berlaku bagi pria minimal 163 cm dan wanita 155 cm.
Program beasiswa mahasiswa TNI ini berlaku untuk tiga jurusan saja yaitu Matematika, Farmasi dan Geografi. Di Surabaya, TNI hanya menjalin kerjasama dengan empat Perguruan Tinggu saja. Yaitu ITS, Unair, UHT dan Ubaya. "Kebetulan yang ada di ITS hanya ada jurusan Matematika yang sesuai dengan yang kami butuhkan," ungkap Revo, anggota TNI.
Revo pun menjelaskan, kebutuhan TNI akan Matematika bisa dilihat dari sudut pandang senjata dan peluru. "Ngitung jarak pencapaian peluru, nggak mungkin pakai ilmu kedokteran," guyonnya membuat suasana ruangan ramai seketika. Memang, interaksi anggota TNI dengan mahasiswa dalam sosialisasi ini dibuat santai. TNI seringkali menyisipi lelucon. Sehingga, tak jarang gelak tawa mahasiswa pun terdengar.
Nantinya, lanjut Revo, mahasiswa Matematika akan ditempatkan ke bagian peralatan. "Saya akui di bagian ini rata-rata adalah orang pinter-pinter, karena mereka kan yang buat senjata," tandasnya.
Senada dengan itu, kajur Matematika, Dr Basuki Widodo, menandaskan matematika juga dibutuhkan untuk membuat komunikasi yang efektif bagi anggota TNI, misalnya saja mengembangkan sistem radio komunikasi. "Seperti penelitian riset siluman yaitu berupa radar yang telah kita buat. Modelling-nya yang membuat Matematika juga," paparnya. Pendaftaran program ini akan berakhir pada 31 Desember mendatang. (th@/rif)
Kampus ITS, ITS News — Banyaknya persoalan sampah di Indonesia menimbulkan berbagai dilema masyarakat. Oleh karena itu, tim Kuliah
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus mendukung kemajuan teknologi dan pendidikan Indonesia. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Tim riset kendaraan hemat energi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melebarkan sayapnya di kanca
Kampus ITS, ITS News — Kesejahteraan tenaga pendidik, khususnya guru honorer, di Jawa Timur masih membutuhkan perhatian serius. Menyadari pentingnya