Dalam seminar ini diungkapkan betapa berbahayanya penyakit jantung koroner yang disebabkan oleh penyumbatan kolesterol dalam aliran darah. Kolesterol yang berlebih ini bisa datang dari dua hal, sistem tubuh dan makanan yang dikonsumsi. Maka dari itu, penting sekali penerapan pola makan sehat dan berimbang dalam kehidupan sehari-hari. ”Kolesterol yang berlebihan akhirnya menumpuk di aliran darah, bahkan bisa menimbulkan berbagai macam penyakit,” ujar dokter Ipung Puruhito.

Dokter Ipung sendiri mengatakan bahwa kegemukan adalah salah satu jalan yang paling mudah untuk mengukur kadar sehat jantung manusia. ”Banyak terjadi kasus jantung koroner pada obese (orang yang gemuk),” ungkap dokter yang menyukai tanaman hias ini. Untuk itu, menjaga berat badan seimbang sangat penting untuk menjaga metabolisme jantung.

Selain dokter Ipung, pembicara lainnya adalah dokter Kurniadi Notoloewono. Dalam presentasinya beliau menjelaskan bahwa pola hidup yang tidak sehat dapat menjadi penyebab terbesar penumpukan kolesterol dalam tubuh. Apalagi asupan makanan yang banyak mengandung gula tanpa diimbangi dengan makanan berserat yang cukup. ”Jangan sampai kita mengalami keracunan gula,” ujar dokter yang akrab disapa dokter Kur ini.

Hanya disayangkan, banyak mahasiswa Indonesia yang masih memiliki pola hidup yang tidak sehat. Sering ngemil di malam hari dan asupan rendah serat adalah contoh gaya makan mahasiswa. Pola makan yang seperti ini seharusnya dirubah. Memperbanyak makanan yang berserat seperti buah-buahan dan sayur, rajin berolahraga, dan berpuasa adalah terapi yang sangat bermanfaat dalam mencegah menumpuknya kolesterol dalam tubuh.

Dokter Kur juga berpesan kepada mahasiswa, bahwa mencegah terkena penyakit adalah lebih baik daripada mengobati. Jangan sampai penyakit itu dibiarkan hingga akut. ”Bagi mahasiswa seharusnya lebih sering mengecek kondisi badannya, jika sakit jangan sampai dibiarkan berlarut,” begitu nasihat ala dokter Kur.(ap/jie)