ITS News

Rabu, 02 Oktober 2024
30 Maret 2021, 11:03

Mengenal Langkah Awal dan Risiko Investasi

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

Webinar Euforia Investasi: Panen Cuan Ala Gen Z

Kampus ITS, ITS News – Persiapan dana masa depan menjadi salah satu alasan meningkatnya tren investasi di kalangan mahasiswa. Meski demikian, tak sedikit yang belum mengenal langkah awal dan risiko yang mungkin dihadapi saat berinvestasi. Untuk itu, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membahasnya dalam webinar bertajuk Euforia Investasi: Panen Cuan Ala Gen Z, Sabtu (27/3).

Mengawali seminar daring ini, Akmal Ramadhan menjelaskan bahwa menumbuhkan jiwa investasi sejak dini sangatlah penting. Alasannya, investasi sejak dini akan mempermudah seseorang mempersiapkan masa depan, serta investasi dapat melindungi nilai aset. “Di saat tertentu negara mengalami inflasi misalnya, nilai aset kita tidak akan turun karena investasi,” terangnya.

Lanjutnya, seorang harus memiliki mindset investasi sebagai pegangan saat melakukan investasi. Mindset yang harus dibentuk ialah kesabaran, konsistensi, dan menghilangkan keinginan untuk cepat mendapatkan hasil berlimpah dari investasi. “Hal ini perlu ditanamkan pada semua pelaku investasi karena investasi bukanlah hal yang instan,” imbuhnya dalam acara yang digelar oleh mahasiswa Departemen Teknik Mesin ITS tersebut.

Untuk itu, beberapa langkah awal harus diperhatikan agar tidak mengalami kerugian Langkah pertama ialah menyusun rencana keuangan dengan cara memilah keuangan sesuai dengan kebutuhan. Kedua, mengatur besaran dana investasi yang mana pelaku investasi tidak disarankan untuk memasukkan seluruh uangnya ke dalam investasi. “Terakhir, menyesuaikan instrumen investasi baik di segi waktu, resiko, dan kemudahan menganalisa,” tambahnya.

Kemudian, Kamal Pasya Ibnunaga membahas beberapa resiko yang akan dihadapi pelaku investasi di setiap instrumen investasi. Instrumen investasi pertama yang ia bahas adalah emas yang memiliki resiko sangat rendah tetapi membutuhkan waktu yang sangat panjang. “Ketika seseorang membeli emas hari ini dengan harga tertentu dan menyimpannya dalam waktu sepuluh tahun, dipastikan akan mendapatkan keuntungan tetapi sangat lama,” paparnya.

Instrumen berikutnya ialah obligasi yang memiliki tingkat resiko setingkat di atas emas dan masih tergolong memiliki jangka waktu yang panjang. Obligasi sendiri merupakan surat perjanjian peminjaman dana antara perusahaan dan investor. “Obligasi akan bersiko apabila seorang pelaku investasi tidak memperhitungkan konsisten tidaknya perusahaan beberapa tahun ke depan,” sambungnya.

Selanjutnya ialah saham. Menurutnya saham merupakan instrumen investasi yang biasanya dilakukan oleh seseorang yang memang berani karena tingkat resikonya tinggi. Seseorang bisa untung besar pada hari tertentu dan bisa rugi besar di hari tertentu juga. “Orang yang berani mengambil ini harus sudah kuat mentalnya, mindsetnya, dan manajemen uangnya, jika tidak begitu dia bangkrut,” tuturnya.

Terakhir ia menjelaskan tentang reksa dana yang menurutnya memiliki tingkat resiko yang bervariasi dari rendah ke tinggi. Resiko ini berbanding lurus dengan keuntungannya, sebagai contoh apabila keuntungannya besar maka resiko kerugian yang didapat juga besar. “Jika kalian ingin memulai investasi pertimbangkan juga profil resikonya, apakah jika rugi sekian juta kalian tetap aman atau jadi stress,” pungkasnya. (*)

Reporter: ion9

Redaktur: Heny Tri Hendardi

Berita Terkait