Tujuan awal dari diselenggarakan Open Talk ini untuk melakukan komunikasi antara pihak dari ITS yang diwakili oleh pejabat Rektorat sebagai institusi yang menaungi mahasiswa asing, BEM ITS sebagai organisasi yang menaungi mahasiswa, dan mahasiswa asing di ITS sendiri. Dalam acara ini, mahasiswa asing juga berbagi tentang kendala yang dihadapi selama studi di ITS.
Selama ini, BEM ITS sudah berusaha untuk memfasilitasi mahasiswa asing. Misalnya dalam masalah tempat tinggal. Namun hasl tersebut tidak berjalan karena dari pihak mahasiswa asing belum memiliki wadah yang akan menjembatani mereka dengan BEM.
Selain tempat tinggal, Permasalahan utama yang dihadapi mahasiswa asing adalah kendala bahasa. Apalagi bahasa di Indonesia sangat variatif, namun untuk masalah bahasa sehari-hari, mereka sudah menguasainya setelah 6 bulan belajar bahasa. "Namun itu menjadi masalah ketika berhadapan dengan istilah pada disiplin ilmu masing-masing," ungkap Lepi Yamba, mahasiswa Teknik Industri asal Papua New Guinea.
Drs Fuad Cholisi MSc, salah satu dosen Bahasa Indonesia di ITS mengusulkan kepada masing-masing jurusan untuk menyediakan dosen yang mampu menjelaskan istilah-istilah pada bidangnya. Karena dosen-dosen bahasa hanya mampu menjelaskan dari sudut ilmu ketatabahasaan.
Masalah lainnya adalah masalah fasilitas di ITS. Sebagai contoh WiFi dan jaringan internet di ITS yang seringkali drop, diakui menyulitkan mahasiswa untuk mencari bahan kuliah. Hal ini seperti yang diutarakan oleh Ekhzani, mahasiswa Teknik Elektro asal Malaysia.
Ia juga mengusulkan agar ITS tidak ragu-ragu dalam berinvestasi dengan tujuan agar bisa go internasional. Caranya dengan mengundang mahasiswa asing untuk belajar di ITS. "Tapi saya bangga terhadap ITS karena ITS mampu jadi juara robot international, Malaysia saja belum pernah," kata Ekhzani.
Namun dari pertemuan ini belum bisa membentuk asosiasi seperti yang diharapkan. Karena mahasiswa asing meminta waktu untuk berbicara secara intern. Pihak Rektorat yang diwakili Pembantu Rektor IV, Ir Eko Budi Jatmiko MSc PhD, pun mengaku akan selalu siap membantu memecahkan masalah mahasiswa asing selama studinya di ITS. Ia juga berharap, ketika pertemuan dengan Rektor nanti, sudah terbentuk asosiasi mahasiswa yang menaungi mahasiswa-mahasiswa asing di ITS dengan garis-garis besar haluannya, konsep orgnisasi bahkan program kerjanya. (m1/rif)
Kampus ITS, ITS News — Menyokong antisipasi terjadinya bencana serta terus berupaya mengedukasi masyarakat, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui
Kampus ITS, ITS News — Transisi menuju energi terbarukan menjadi fokus utama demi lingkungan yang berkelanjutan. Mendukung hal tersebut,
Kampus ITS, ITS News — Sektor industri memainkan peran yang cukup penting dalam meningkatkan daya saing di pasar global. Mendukung
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui PT ITS Tekno Sains semakin dipercaya untuk mendukung sektor