ITS News

Rabu, 02 Oktober 2024
01 April 2021, 21:04

Digitisasi Manajemen Rantai Pasok Demi Tercapainya SDGs

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

Assoc Prof Ferry Jie saat memaparkan materi mengenai digitalisasi manajemen rantai pasok suatu perusahaan

Kampus ITS, ITS News — Pandemi Covid-19 menyebabkan banyak aktivitas industri beralih secara digital, termasuk aktivitas manajemen rantai pasok. Digitisasi rantai pasok dianggap penting untuk mencapai salah satu poin Sustainable Development Goals (SDGs) ke-9. Untuk memahami hal tersebut, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Global Engagement (ITS GE) mengadakan Guest Lecture Series on Sdgs pada Rabu, Rabu (31/3).

Pembicara dalam kegiatan ini, Prof Ferry Jie menjelaskan dengan mengutip dari Institute for Supply Management, bahwa Manajemen rantai pasok adalah desain dan manajemen dari suatu proses yang tidak tampak dan memiliki nilai tambah untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Selain itu, aspek ini juga berperan untuk mencapai sebuah proses bisnis yang efektif dan efisien serta meningkatkan daya saing perusahaan. “Mengingat perannya yang cukup vital, akan lebih baik bila perusahaan mulai melakukan proses digitisasi terutama dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini,” tegasnya.

Beberapa studi menunjukkan bahwa teknologi digital berperan untuk mengintegrasikan data dan informasi dari berbagai sumber dan lokasi. Selain itu, teknologi ini dapat mendorong produksi serta distribusi produk atau jasa. “Dengan integrasi data dan informasi ini, proses pengambilan keputusan juga menjadi lebih efisien dan efektif,” tutur dosen yang mengajar di Edith Cowan University Australia ini.

Kemudian, dengan proses yang lebih efisien dan efektif dapat mendorong keberlanjutan perusahaan. Secara tidak langsung juga dapat membawa perusahaan satu langkah lebih dekat menuju SDGs poin ke-9 yaitu membangun infrastruktur yang tangguh, mendukung industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan, serta membantu perkembangan inovasi.

Pria berkacamata ini melanjutkan, perusahaan membutuhkan banyak keterampilan baru dalam proses digitisasi rantai pasok. Terutama kemampuan yang berkaitan dengan teknologi. “Institusi pendidikan harusnya sadar dan mengarahkan pelajarnya untuk mengembangkan skill tersebut,” ujarnya.

Selain tantangan dalam digitisasi tersebut, terdapat banyak tantangan lain yang juga harus dipersiapkan. Diantaranya yaitu kesiapan teknologi, keamanan, standar teknologi, kemampuan komputer untuk bertukar informasi, manajemen data, manajemen perubahan, perkembangan kapabilitas, serta budaya perusahaan.

Alumnus University of Sydney ini juga menambahkan bahwa pandemi Covid-19  tidak hanya memberikan tantangan ke suatu perusahaan atau institusi saja. “Setiap individu juga dituntut agar mampu beradaptasi dengan mengembangkan skill-skill baru yang banyak diminati dan sesuai kebutuhan pasar,” pungkasnya. (*)

 

Reporter : ion7

Redaktur : Luthfi Fathur Rahman

Berita Terkait