Membludaknya peserta PSI I 2008 tersebut diakui kepala Departemen Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia JMMI, Ahmad Faathir Wicaksono. Di sela-sela kegiatan, Faathir mengungkapkan mahasiswa yang mendaftarkan diri untuk mengikuti screening mencapai dua ratus orang. Dan yang diterima hanya beberapa puluh saja. "Kami tak mengira jumlah yang ikut ternyata membludak dari biasanya," tutur Faathir.
Ketika ditanyai mengenai tidak dimassalkannya PSI I 2008, Wawan Ismanto, kepala Divisi Pengembangan JMMI, berkomentar hal itu diambil untuk memudahkan pemantauan serta pengontrolan para alumni PSI I nantinya. "Kita juga belajar dari pengalaman PSI I tahun kemarin," ungkapnya.
Menurut Wawan, PSI I tahun lalu dibuat massal karena para pengurus ingin momen indahnya PSI dapat dirasakan merata oleh mahasiswa baru. Namun, ternyata dalam kelanjutannya ada kendala dalam pemantauan. Karenanya, tahun ini PSI I tak dimassalakan. "Memang tahun kemarin kita memberi surprise dengan memassalkan PSI 1. Tapi ternyata ada kendala dalam penjagaan lanjutan, bahkan untuk meng-handle alumni PSI-nya kita harus mengkoordinirnya di Pesantren Ramadlan Mahasiswa (PRM)," jelas Wawan.
Pendapat yang sama dilontarkan Hasanuddin, koordinator SC PSI I 2008. Hasan memandang PSI I dengan pembatasan jumlah peserta ini dirasa lebih efektif. "Dengan model PSI I kali ini, Insya Allah pemantauan terhadap kondisi peserta lebih mudah. Lagi pula dengan adanya screening masuk kita juga bisa tahu seberapa jauh keseriusan mereka," ungkap Hasan.
Memang, untuk PSI I biasanya diberlakukan proses screening. Jadi, peserta akan disaring terlebih dahulu. Dan dari peserta tersebut akan diambil beberapa puluh saja yang lulus. "Setelah melalui proses screening, didapat total peserta yang berhak ikut PSI 1 tahun ini berjumlah 175 mahasiswa," ungkap Hasan.
Adapun ketua umum JMMI, Ahmad Yusuf Ismail, kepada para peserta paada sambutannya saat membuka PSI I, berpesan agar momen PSI dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menggali potensi yang mereka miliki. "Kenapa sih saya di ITS, mau ngapain, dan siapa saya sebenarnya? Pertanyaan-pertanyaan itulah yang harus kalian jawab. Tentu dengan mengenali potensi diri kalian masing-masing," tutur Yusuf.(f@y/rif)
Kampus ITS, ITS News — Banyaknya persoalan sampah di Indonesia menimbulkan berbagai dilema masyarakat. Oleh karena itu, tim Kuliah
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus mendukung kemajuan teknologi dan pendidikan Indonesia. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Tim riset kendaraan hemat energi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melebarkan sayapnya di kanca
Kampus ITS, ITS News — Kesejahteraan tenaga pendidik, khususnya guru honorer, di Jawa Timur masih membutuhkan perhatian serius. Menyadari pentingnya