ITS News

Rabu, 02 Oktober 2024
27 April 2021, 21:04

Intip Tips Menulis Berita ala Reporter Profesional

Oleh : itsram | | Source : ITS Online

Ilustrasi media pemberitaan daring (Sumber: financialexpress.com)

Kampus ITS, ITS News – Kemajuan teknologi menjadi tantangan tersendiri bagi jurnalis media daring. Simak tips menulis berita untuk media daring yang dipaparkan oleh Redaktur Nasional Harian Jawa Pos, Naufal Widi Asmoro Rofid.

Dalam Workshop Penulisan Artikel Berita yang diselenggarakan Unit Komunikasi Publik (UKP) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Naufal menjelaskan bahwa berita memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dari jenis teks lainnya. Menurutnya, ada empat tips yang perlu diperhatikan dalam menulis berita, yakni topik yang tepat, sudut pandang yang menarik, faktual, dan penulisan lead berita yang menarik.

Cari Topik yang Tepat
Naufal membeberkan ada tujuh hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan topik berita, yaitu penting, baru, unik, asas ketokohan, asas kedekatan, tren, dan magnitudo. Perpindahan informasi yang semakin cepat dalam media daring membuat aspek kebaruan menjadi cukup penting saat ini. “Semakin baru suatu peristiwa yang diberitakan maka semakin bernilai berita topik tersebut,” tegasnya.

Di sisi lain, Naufal juga mengingatkan bahwa media tetap harus mempertimbangkan substansi informasi yang penting dan memiliki dampak yang besar bagi pembaca. Misalnya, isu nasional akan lebih menarik banyak pembaca daripada isu di tingkat desa atau kabupaten. Selain itu, sudut pandang unik, keterlibatan tokoh kenamaan, dan juga topik yang sedang hangat dibicarakan dikatakan Naufal juga berperan dalam penarik pembaca berita.

Ilustrasi sudut pandang atau angle (Sumber: swfineart.weebly.com)

Pilih Sudut Pandang yang Menarik
Agar pembahasan tidak melebar, menurut Naufal, reporter perlu membatasi pembahasannya dengan sebuah sudut pandang tertentu. Ini akan mempermudah reporter dalam menggali data sedalam mungkin. Ia mencontohkan jika ada suatu kasus kecelakaan, reporter dapat mengambil fokus mengenai bagaimana kecelakaan tersebut terjadi secara kronologis saja tanpa melebar pada hal-hal yang kurang penting.

Ia juga mengambil contoh pada perhelatan wisuda perguruan tinggi. Alih-alih berpaku pada sudut pandang acara yang cenderung normatif dan seremonial, Naufal mendorong reporter untuk mengulik sudut pandang unik lainnya. Kisah perjalanan wisudawan tertua, jerih payah wisudawan terbaik, atau mungkin konsep wisuda daring yang unik bisa menjadi pilihan sudut pandang yang dapat menarik perhatian pembaca.

Ilustrasi pengolahan data dan fakta untuk mengecek kebenaran informasi (Sumber: towardsdatascience.com)

Pastikan Data Sesuai dengan Fakta
Dipaparkan Naufal, umumnya reporter mengumpulkan data melalui tiga cara, yakni observasi, wawancara, serta analisis data dan fakta. Naufal sendiri menganjurkan reporter untuk menyaksikan secara langsung kejadian yang hendak diberitakan. “Hal ini dianjurkan untuk dipenuhi untuk meminimalisir adanya bias yang dapat terjadi,” ungkapnya.

Naufal kemudian menambahkan, reporter juga perlu memperkaya data dengan melakukan wawancara pada pihak yang terlibat dalam kegiatan yang diberitakan. “Perlu digarisbawahi bahwa data dari narasumber belum tentu sepenuhnya benar sehingga reporter perlu melakukan riset untuk memastikan kebenaran data,” ucap Naufal.

Naufal Widi Asmoro mengisi pelatihan workshop penulisan berita yang diselenggarakan oleh UKP ITS pada Kamis (1/4)

Tarik Atensi Pembaca dari Lead
Lead atau teras berita merupakan paragraf awal setelah judul. Menurut Naufal, lead berperan sebagai mata kail yang menjadi penentu apakah pembaca akan melanjutkan sampai akhir atau tidak. Oleh karena itu, ia mengungkapkan bahwa reporter perlu mengenal ragam jenis lead agar pemakaiannya sesuai dan tepat guna. 

Ada berbagai macam jenis lead dan memiliki kegunaan masing-masing. Naufal menyarankan jika berita melibatkan tokoh kenamaan, maka jenis lead yang mengandung kutipan dapat dimanfaatkan. Pernyataan tokoh ternama tersebut dinilai Naufal mampu menarik lebih perhatian pembaca. 

Lain halnya pada berita kegiatan. Ia menyebutkan, jenis lead deskriptif yang menggambarkan isi kegiatan secara ringkas dapat menjadi pilihan terbaik. “Dan untuk jenis tulisan yang lebih luwes, dapat memanfaatkan jenis lead yang bercerita dan menggoda dengan permainan kata-katanya,” tandas Naufal dalam acara yang dihelat Kamis (1/4) lalu ini.

Naufal berharap tips-tips di atas dapat menjadi modal dasar untuk memulai perjalanan banyak orang yang ingin menjadi reporter. (*)

Reporter: Gita Rama Mahardhika
Redaktur: Fatih Izzah

Berita Terkait