ITS News

Jumat, 27 September 2024
15 Desember 2007, 14:12

Dunia Jurnalistik Sangat Menyenangkan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Departemen Komunikasi dan Informasi BEM MIPA-ITS mengadakan pelatihan jurnalistik bertema Menjadi Cendekia dengan Torehan Tinta selama 3 hari, mulai kemarin jumat(14/12). Dalam kegiatan ini BEM FMIPA ITS menghadirkan orang-orang yang telah lama berkecimpung di dunia jurnalistik diantaranya Dwi Shintia (asisten redaktur Jawapos), Hafid Abdurahman (jurnalis Metropolis Jawapos) serta Didik Madani (asisten produser JTV).

Materi-materi dalam pelatihan ini merupakan pembekalan dasar jurnalistik. Peserta juga memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan materi yang didapat pada hari Minggu (16/12), dan selanjutnya dipresentasikan. ”Jadi, pelatihan ini tidak hanya berisi materi saja namun juga praktek langsung di lapangan untuk memberikan pengalaman kepada peserta.” ujar Nani Laili Islahah selaku ketua panitia.

Dwi Shintia asisten redaktur jawapos pada kesempatannya menyampaikan teknik menghasilkan berita menarik. Menurutnya, berita harus memenuhi beberapa kriteria seperti memiliki daya tarik, pengaruh besar terhadap pembaca, unik dan menimbulkan konflik emosi. ”Dalam memburu berita, kita berusaha untuk mencari poin penting yang menarik, kalau tidak menarik, maka tidak perlu dicantumkan,” katanya.

Dwi juga memberikan tips dan trik untuk wartawan pemula. Berdasarkan pengalamannya, banyak teman sesama jurnalis yang tidak kuat dengan tekanan mental dan deadline yang diberikan. ”Sudah sebagai resiko wartawan ketika dimarahi redaktur karena berbagai kekurangan atau harus pontang-panting cari berita,” ungkap Dwi. Ia juga memberikan semangat bahwa seiring bertambahnya pengalaman, dunia jurnalistik akan menjadi sangat menyenangkan.

Selain itu penggunaan bahasa yang efektif dan mudah dipahami dalam penulisan berita sangatlah penting. ”Diperlukan bahasa-bahasa yang sederhana dan singkat agar pembaca lebih mudah menangkap maksud dan tidak cepat bosan,” ujar hafid yang pernah menjadi kontributor Jawapos di Malaysia ini. Dari pengalamannya meliput peristiwa besar seperti bom bali dan penembakan Dr Azhari, Hafid berpesan, jurnalis juga perlu berhati-hati dalam mencantumkan kata-kata sehingga laporannya tersampaikan dengan tepat.

Kegiatan ini juga merupakan salah satu cara BEM FMIPA ITS memperkenalkan eksistensinya pada civitas akademika ITS. BEM fakultas ini memang belum lama berdiri. BEM FMIPA sendiri berharap pelatihan jurnalistik ini bisa berkelanjutan.(m1/asa)

Berita Terkait