ITS News

Jumat, 27 September 2024
15 Desember 2007, 21:12

Tak Berhenti di UAS Mentoring

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Itulah yang diungkapkan oleh Nurcholis Dwi Saputro, presiden BEM ITS saat memberikan sambutan seusai pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) mentoring ITS, Sabtu (15/12), untuk Fakultas Teknik Industri (FTI) kota dan Fakultas Teknologi Informasi (FTIf). Menurut Nurcholis, mentoring merupakan salah satu wahana yang tepat untuk menjaga ruhiyah tersebut.

Agar survive dari tantangan yang ada, lanjut Nurcholis, minimal satu kali dalam seminggu charge ruhiyah hendaknya dilakukan dan itu dapat dilakukan saat momen mentoring. "Selain amalan harian yang kita lakukan, mentoring adalah alternatif ideal untuk charging. Dengan mentoring kita dapat bertemu dengan saudara kita, saling bersilaturrahim, di samping terpenuhinya kebutuhan kita tentunya," tutur Nurcholis.

Karenanya, Nurcholis meminta kepada mahasiswa untuk tak lagi memposisikan mentoring sebagai kebutuhan sekunder, namun lebih sebagai kebutuhan primer. Jadi bukan semata-mata diniatkan untuk memenuhi nilai saja. "Ya, seperti yang saya analogikan dengan charging tadi. Ibaratnya baterai jika telah turun drastis dayanya, maka harus dicharge segera," tegasnya. Untuk itu, imbuh Nucholis, mentoring hendaknya dilakukan secara terus-menerus, tak hanya berakhir di UAS mentoring saja.

Selaras dengan apa yang diungkapkan oleh Nurcholis, Amiril Mukminin, Koordinator UAS mentoring FTI-FTIf, menegaskan bahwa aktifitas penjagaan ruhiyah mahasiswa tak berhenti dengan UAS mentoring ini saja. "Pada dasarnya mentoring itu kan seumur hidup, jadi ya harus dilakukan secara kontinyu. Adapaun untuk yang formal di ITS, insya Allah setelah UAS ini, mentoring tak berakhir begitu saja. Masih ada mentoring lanjutan,bahkan saya sendiri sudah ada kontrak dengan mente saya untuk mentoring hingga lulus," tegas Amiril.

Adapun tentang penambahan waktu mentoring yang tahun lalu hanya satu semester dan sekarang menjadi satu tahun, Amiril menegaskan bahwa hal tersebut memang tidaklah tanpa alasan. "Dengan makin majunya ITS, dapat dipastikan efeknya juga akan mempengaruhi model perilaku mahasiswa yang kemungkinan besar perilaku tersebut jauh dari aturan syar’i. Jadi dengan mentoring ini katakanlah di sini kita adalah sebagai salah satu filternya," jelas mahasiswa D3 Teknik Elektro 2005 ini.

UAS mentoring FTI-FTIf yang dikoordinatori oleh Departemen Mentoring Jama’ah Masjid Manarul Ilmi (JMMI) ITS ini diikuti oleh lima ratus mahasiswa muslim dari lima jurusan di FTI dan FTIf. Materi yang diujikan mengacu pada buku pegangan mentoring yang telah disosialisasikan sejak pembukaan mentoring bulan September lalu.(f@y/jie)

Berita Terkait