ITS News

Jumat, 27 September 2024
16 Desember 2007, 14:12

Kupas Habis Cinta di Sela UAS Mentoring

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dengan gaya biacaranya yang santai, Burhan Shadiq mengupas tuntas cinta di sela  UAS Mentoring."Mbak-mbak yang ada di sana, hati-hati ya sekarang banyak buaya darat.. busyet. Dia mengaku ikhwan, tak tahunya ternyata mbakwan," celutuk Burhan disambut gelak tawa ratusan mahasiswa yang hadir. Burhan mengungkapkan bahwa serangan cinta bisa terjadi kapan saja dan pada siapa saja, karenanya ia mengingatkan mahasiswa untuk waspada. "Bahkan anak kecil pun sekarang sudah banyak yang tahu kata cinta. Ada anak dua tahun dengan lihainya menyanyikan lagu "O. .ow..kamu ketahuan, pacaran lagi…. Masya allah, anak dua tahun nyanyi seperti itu," tutur Burhan sambil tersenyum.

Selama ini, lanjut Burhan, remaja-remaja kita mayoritas mendapatkan referensi cinta dari film, sinetron, music, dan lagu-lagu yang notabenenya memang tak jelas arahnya. "Karena nggak jelas, pacaran model sekarang pun juga makin nggak jelas. Kalau orang tua dulu pacaran itu ta’aruf hendak menikah, sekarang tak bisa ditentukan lagi, batasannya sudah terlalu melebar," tegasnya.

Karena kuatnya pengaruh budaya yang ada, menurut Burhan fenomena cinta remaja saat ini sangat mudah diketahui karakteristiknya. Diantaranya, terlalu belia mengenal cinta, remaja tak bisa membedakan antara simpati, naksir, dan cinta sejati, tak bisa mengukur keadaan, terlalu naif dan polos, dan lebih didorong nafsu dari pada cinta.

Lalu dari mana datangnya cinta? Burhan menegaskan datangnya cinta mayoritas dipengaruhi oleh kontak yang berlangsung, entah melalui pandangan mata atau pun melaui media, seperti SMS, email, dan chatting. "Islam mengajarkan pandangan pertama itu rizki, dan seterusnya adalah dosa. Makanya kalau ketemu cewek jangan dipelototi melulu," tutur Burhan disambut tawa mahasiswa.

Memang, imbuh Burhan, laki-laki dalam hal nafsu cintanya lebih dipengaruhi faktor inderawi, sedangkan wanita lebih pada adanya faktor rasa aman. "Lihat saja seandainya ada pak tani yang bertelanjang dada bawa cangkul ke sawah, nggak ada apa-apa toh? Coba jika yang begitu bu tani. Wah mobil, becak, tukang bakso pun bisa tabrakan di jalan," seloroh Burhan kembali disambut gemuruh tawa mahasiswa.

Dalam Islam sendiri, Burhan menjelaskan bahwa cinta terbagi menjadi enam bagian, yakni tatayyum, isyk, syauq, shahabah,’ithf, dan cinta pada harta. "Tatayyum itu untuk Allah semata. Jadi jika ada yang menyatakan hidup dan matiku hanya untuk adinda seorang, itu tidak boleh karena mestinya itu adalah hak Yang Kuasa," tegasnya.

Sedang dalam ilmu psikologi, Burhan mengungkapkan di sana dikenal istilah Triangular Theory of Love. Ada tiga faktor yang berpengaruh dalam cinta, yaitu keintiman (intimacy), gairah (passion), dan komitmen (commitment). "Cinta remaja lebih pada faktor pertama dan kedua saja sedang yang ketiga sangat kurang. Namun kalau orang tua, faktor pertama dan ketiga lebih dominan," tutur penulis asal Solo ini.(f@y/jie)

Berita Terkait