ITS News

Jumat, 27 September 2024
18 Desember 2007, 17:12

Tidak Perlu IP Cumlaude untuk jadi Mawapres

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Departemen Pendidikan dan Kesejahteraan Mahasiswa (Dikesma) BEM FTI ITS mengadakan sebuah acara yang bertajuk Open Talk Mawapres. Dengan bertemakan Menuju Kemenangan FTI dalam Mawapress 2008, Kegiatan ini dihadiri oleh Dr Ir Bambang Sampurno MT ( Juri Mawapress 2007), Hadziq Fabroyir (Mawapres ITS 2007), serta Thina Ardhliana (Mawapres ITS 2006).

Secara garis besar, acara ini dibuat untuk memotivasi mahasiswa FTI agar ikut dalam pemilihan mahasiswa berprestasi 2008. Selain itu, juga untuk mengubah paradigma yang berkembang saat ini, bahwa IP sangat menentukan dalam pemilihan Mawapres. “IP hanyalah untuk seleksi awal dan seleksi administrasi saja,” ungkap Bambang Sampurno yang juga Dosen Teknik Mesin ini. Kriteria utama, lanjutnya, yang dibutuhkan untuk menjadi seorang Mawapress adalah keaktifan dalam kegiatan ekstra kulikuler, seperti keaktifan dalam keorganisasian ataupun keikutsertaan seminar dan pelatihan.

Sedangkan Hadziq Fabroyir, mengambil kesempatan ini untuk menyemangati peserta agar punya mimpi. “Apabila punya impian bermimpilah dahulu, setinggi mungkin, nanti kalau jatuh kan tidak akan jauh-jauh dari situ," paparnya.

Pada Open talk ini, Hadziq juga banyak bercerita tentang pengalamanya saat sebelum dan setelah menjadi Mawapres. Salah satunya adalah saat mahasiswa semester tujuh Teknik Informatika ini mengikuti pemilihan Mawapress tingkat nasional di Jakarta, dimana ia berhasil masuk dalam 15 besar. Selain harus menjalani tes selama dua hari, ia juga berkesempatan mengikuti upacara bendera yang bertempat di Istana Negara.

Berbeda dengan Hadziq, Thina Ardhliana lebih banyak menyampaikan kiat-kiat serta tata cara untuk mejadi Mawapres. Dalam slide-nya, Ia juga menunjukan prosentase-prosentase penilaian untuk mahasiswa berperestasi tingkat nasional. Selain itu, mahasiswa jurusan Matematika ini juga memberikan banyak motivasi kepada peserta agar terus memaksimalkan potensi yang ada pada dirinya.

Meskipun baru pertama kali diadakan, Open Talk ini terbukti banyak diminati. ”Open Talk makin memotivasi saya untuk mengaplikasikan potensi yang ada pada diri saya,” ungkap Ferdi salah seorang peserta dari Teknik Kimia yang berniat mengikuti pemilihan Mawapres.(m3/ftr)

Berita Terkait