ITS News

Jumat, 27 September 2024
21 Januari 2008, 09:01

Pembelajaran Teknologi untuk Daya Saing Global

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Hal itu diungkapkan Rektor ITS Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD dalam National Symposium for Education yang digelar Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah Kabupaten Gresik di Wisma A Yani Semen Gresik, Minggu (20/1). Kegiatan ini dihadiri oleh para kepala sekolah tingkat SD hingga SMA Muhammadiyah se-Indonesia.

Simposium yang dihadiri Dirjen Dikdasmen Prof Dr Suyanto ini juga ditayangkan langsung secara online melalui Eureka TV milik ITS di hadapan para guru dan siswa SMA Muhammadiyah Gresik yang dihadirkan di Gedung Rektorat ITS. Sehingga, mereka juga bisa melakukan tanya jawab melalui teleconference secara langsung dengan Rektor ITS. Ini merupakan salah satu kemajuan teknologi yang diperkenalkan oleh ITS.

Diungkapkan Priyo Suprobo atau yang kerab disapa Probo ini, saat ini mutu SDM di Indonesia menurut Human Development Index (HDI) yang disusun PBB tahun 2005 berada di urutan ke-110 atau sebesar 0,658. Kondisi itu jauh di bawah negeri jiran Malaysia yang berada di urutan ke-61 (0,796), Thailand ke-73 (0,778), dan Filipina ke-84 (0,758).

“Dalam hal ini, pendidikan dasar sebenarnya merupakan modal utama untuk meningkatkan mutu SDM,” tandas Probo mengingatkan. Menurut mantan Dekan FTSP ITS ini, masih rendahnya global competitiveness index (GCI) di Indonesia, salah satunya dikarenakan pola pendidikan yang berlaku di masyarakat masih banyak yang salah. ”Siswa masih banyak yang hanya dicekoki pelajaran tanpa diperbolehkan atau diberi kesempatan untuk berkreasi dan berinovasi. Ini jelas metode yang salah,” paparnya prihatin.

Seharusnya, lanjut Probo, yang harus dipikirkan bukan lagi bagaimana guru mengajar dengan baik, tapi lebih pada bagaimana siswa bisa belajar dengan baik dan berkelanjutan.

Dalam hal ini, peran pembelajaran teknologi sangat dibutuhkan. Karena pembelajaran teknologi mampu membantu meningkatkan mutu daya saing SDM secara global nantinya. ”Daya saing global memerlukan model pembelajaran e-learning berbasis ICT yang efektif dan terintegrasi,” jelasnya. "Dengan menggunakan konsep pembelajaran e-learning diharapkan siswa mampu menyerap informasi dengan mudah," papar Rektor ITS ini.

Karena itu pula, dibutuhkan peningkatan kompetensi guru dalam menggunakan ICT untuk proses pembelajarannya. Sehingga bisa tercapai tujuan utama dalam memberikan pembelajaran teknologi kepada para siswa.

Acara Simposium Pendidikan Nasional ini menggunakan teknologi 3G hasil kerjasama ITS dengan Telkomsel. Acara ini ditayangkan secara live oleh Eureka TV melalui website www.its.ac.id. (humas/st/th@)

Berita Terkait