ITS News

Rabu, 02 Oktober 2024
01 Juni 2021, 01:06

Menilik Perjalanan Bisnis Alumnus ITS, dari Pegawai hingga CEO

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

(sisi kanan) Founder dan CEO PT Java Fashion Indonesia, Yudha Prasetyo

Kampus ITS, ITS News – Memiliki bisnis dengan omset ratusan juta mungkin menjadi impian bagi setiap orang. Dibalik itu, terdapat kerja keras, dedikasi, serta kemampuan membaca peluang. Membahas hal itu, Logistic and Supply Chain Camp (LSCAMP) 2021 yang digelar Departemen Teknik dan Sistem Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan alumnus ITS untuk membagikan pengalamannya dalam membangun bisnis.

Webinar bertajuk Responding Youth Trends of Local Clothing Line ini menghadirkan Yudha Prasetyo, pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) PT Java Fashion Indonesia sebagai pembicara. Sesuai dengan nama perusahaan tersebut, pria yang kerap disapa Yudha ini memiliki bisnis yang bergerak di bidang fashion atau mode dengan dua brand unggulannya yaitu Giyomi dan Varaduha.

Yudha menceritakan perjalanan bisnisnya dimulai saat ia masih menjadi seorang pegawai di salah satu perusahaan swasta di Indonesia. Ia mengakui bahwa keinginan untuk memiliki bisnis sendiri merupakan salah satu rencana jangka panjang yang telah disusunnya sejak lama. “Semua bisnis memang harus diawali dengan perencanaan dan mimpi,” sahutnya.

Yudha Prasetyo menampilkan garis besar perjalanan bisnisnya

Baginya yang saat itu masih menjadi seorang pegawai, bukan tidak mungkin untuk mulai mempelajari dan mempersiapkan membangun bisnis impiannya. Masih terikat dalam suatu pekerjaan bukanlah menjadi halangan, justru melalui lingkungan kerja dapat dipelajari berbagai hal mulai dari manajemen, finance, hingga sumber daya manusia.

Ia menjelaskan awal mula dari bisnisnya adalah sebuah usaha sampingan biasa dengan pasokan produk dari pusat grosir yang telah ada. Dengan tingkat penjualan yang masih kecil, ia mulai mempelajari kondisi pasar hingga akhirnya meluncurkan brand pertamanya, Giyomi. Usahanya terus berkembang hingga dapat melakukan produksi sendiri dan total pesanan yang tinggi. “Strategi pemasaran melalui sosial media berperan besar dalam bisnis saya,” ujar Yudha.

Pria yang juga merupakan alumnus ITS ini melebarkan sistem pemasarannya dengan rutin menyelenggarakan banyak inovasi baru. Beberapa cara seperti campaign secara online maupun offline, kunjungan customer di berbagai kota hingga kolaborasi bersama berbagai pihak termasuk influencer telah ia lakukan. “Semua itu dilakukan sebab sebagai pebisnis yang baik harus dapat terus menyesuaikan zaman dan juga mengambil peluang,” jelasnya.

Enam tahun membangun, mengembangkan, serta mengurus bisnisnya sendiri, Yudha mengaku telah mendapatkan berbagai pengalaman dan pelajaran berharga di setiap fasenya. Kini bisnis yang difokuskan bergerak secara online ini mulai mempertimbangkan aktivitas media sosial dan kebiasaan belanja para customer yang telah berubah. “Pola baru dalam berbelanja online menjadi peluang kami saat ini,” ungkapnya.

Yudha Prasetyo membagikan salah satu inovasi yang dilakukan brand Giyomi pada 2019

Pada awal tahun 2020, usahanya pun ikut terdampak adanya pandemi Covid-19. Yudha mengaku mengambil langkah cepat dengan mempelajari dan menyesuaikan kebiasaan baru dari para konsumennya. Bisnisnya pun kini telah berjalan normal kembali bahkan merilis brand baru bernama Varaduha. “Tidak hanya mampu mencium peluang, namun kita dituntut tanggap terhadap masalah yang akan datang,” tegasnya.

Menilik berbagai keputusan besar yang telah ia ambil hingga mencapai posisinya sekarang. Yudha berpesan dalam memulai bisnis harus dilalui dengan dedikasi dan fokus. Dua aspek tersebut harus dipenuhi jika ingin mencapai kesuksesan pada bisnis. “Kerahkan dedikasi dan usaha terbaik jika ingin mencapai kesuksesan bisnis yang diharapkan,” pungkasnya dengan tersenyum. (*)

 

Reporter : Faadhillah Syhab Azzahra

Redaktur : Septian Chandra Susanto

Berita Terkait