ITS News

Sabtu, 30 November 2024
04 Juni 2021, 12:06

Pentingnya Solidaritas Kemanusiaan dalam Kacamata ITS dan Alumni

Oleh : itsjev | | Source : ITS Online

Webinar Halal Bi Halal yang diselenggarakan secara daring melalui aplikasi Zoom

Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak hentinya merangkul keluarga besarnya dalam menjalin silaturahmi. Melalui acara halal bi halal bertajuk Silaturahmi Idulfitri: Solidaritas Kemanusiaan dan Kebangkita Bangsa, ITS bersama Ikatan Alumni (IKA) ITS merefleksikan diri dalam persaudaraan melalui tausiah yang disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Dr KH Haedar Nashir MSi, Jumat (4/6).

Mengawali pesannya, Haedar, sapaan akrabnya, menyampaikan keutamaan silaturahmi yang tertuang dalam Al Qur’an Surah Al-Hujurat Ayat 10. Berdasarkan kandungan ayat tersebut, ia menyatakan bahwa kaum mukmin saling bersaudara satu sama lain, sehingga perdamaian merupakan sebuah kemuliaan. 

Lebih lanjut, Haedar menuturkan bahwa silaturahmi bukan hanya menghubungkan ikatan yang sudah terhubung, tetapi juga menyambung hubungan yang kebetulan sudah tidak terjalin, serta menghubungkan kembali jalinan yang selama ini terputus. “Jika dalam sanak saudara ada yang terputus, maka sambunglah. Jika dalam keluarga alumni dan kampus terdapat perbedaan-perbedaan, maka pertautkan,” paparnya mengingatkan.

Menurut pria kelahiran Bandung tersebut, terputusnya hubungan persaudaraan ini kerap kali disebabkan karena adanya perbedaan suku, ras dan golongan. Meskipun hal ini lumrah terjadi, namun ia mengimbau agar tidak mengawetkan perselisihan tersebut. “Sebaiknya perselisihan dan pertengkaran itu diminimalisir, diganti dengan solidaritas kemanusiaan agar tidak berkepanjangan dan memperoleh titik temu,” tutur Haedar.

Ketua umum Pimpinan Pusat (PP), Muhammadiyah Prof Dr KH Haedar Nashir MSi selaku pembicara dalam acara halal bi halal ITS bersama IKA ITS

Begitu pula dalam skala kehidupan berbangsa, alumnus Universitas Gadjah Mada ini mengamanatkan untuk senantiasa menjunjung tinggi ikatan persaudaraan apabila terdapat perbedaan pilihan politik maupun faktor-faktor lain yang menyebabkan terjadinya benturan. “Hendaknya perbedaan itu diurai bersama-sama. Itulah solidaritas kemanusiaan hanif yang lahir dari hati,” imbuh laki-laki kelahiran 25 Februari 1958 itu.

Oleh karenanya, pria berusia 63 tahun itu berujar, dalam rangka meminimalkan perselisihan dan membangun solidaritas, kunci utama yang juga harus diperhatikan adalah pengembangan kewaspadaan bersama. “Di samping kebersamaan yang positif, dalam menjalin silaturahmi juga harus diikuti dengan kewaspadaan secara saksama terhadap benih-benih provokasi yang berpotensi meluruhkan solidaritas,” ungkapnya.

Poster acara Halal Bi Halal yang diselenggarakan oleh IKA ITS

Pakar Sosiologi ini juga menyambung apabila sebuah bangsa ingin bangkit, maju, dan bersaing dengan bangsa lain, maka bangsa itu harus tetap satu dalam kemajemukan keragaman dan perbedaan. “Tentu kita tidak ingin Indonesia menjadi hilang karena ada keluarga besar ITS dan masyarakat Indonesia yang merawat solidaritas sosial untuk kebangkitan dan masa depan bangsa,” kata Haedar.

Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Haedar, Rektor ITS, Prof Ir Mochamad Ashari MEng PhD turut menyatakan bahwa solidaritas kemanusiaan juga tertuang dalam tagline kampus ITS selama ini, yaitu ITS Advancing Humanity, yang bermakna bahwa kemajuan kemanusiaan merupakan tujuan ITS yang terwujud dalam berbagai hal. Tidak hanya itu, laki-laki berusia 56 tahun itu turut mengantarkan semangat ITS untuk memajukan peradaban dan berempati memberi manfaat kepada seluruh umat manusia.

Begitu pula dari sisi alumni, Ashari menginformasikan, di luar sana banyak kegiatan yang digalakkan keluarga besar IKA ITS yang telah menyentuh setiap lapisan masyarakat melalui berbagai macam kegiatannya. Hal ini merupakan salah satu wujud nyata keserasian visi antara ITS dan alumninya dalam penguatan solidaritas kemanusiaan dan kebangkitan bangsa, seperti yang dipaparkan Haedar sebelumnya.

Rektor ITS, Prof Ir Mochamad Ashari MEng PhD yang hadir dalam webinar

Oleh karena sepak terjangnya ini, Ashari mengapresiasi setinggi-tingginya seluruh anggota IKA ITS yang selama ini terus menebar kebaikan dan manfaat kepada sesama. Pria asal Sidoarjo ini lanjut berpesan agar terus berjuang bersama untuk memperbaiki Indonesia, salah satunya melalui usaha penumbuhan ekonomi masyarakat. “Di masa pandemi ini berat sekali kehidupan masyarakat kita, terutama bagi yang tinggal di daerah berekonomi lesu,” ungkapnya prihatin.

Lebih lanjut, sebagai kapal induk yang melahirkan alumni-alumni hebat tersebut, ITS juga terus meningkatkan kualitas di segala bidang, salah satunya transformasi digital untuk meningkatkan layanan pembelajaran di kampus. Ashari berharap ITS dapat menghimpun dan mengubah potensi yang telah ada menjadi sebuah kekuatan besar. “Mari kita satukan bangsa ini menjadi lebih sejahtera melalui kapal besar ITS kita bersama,” pungkas Ashari. 

Turut hadir pula dalam acara ini Ketua Umum IKA ITS, Ir Sutopo Kristanto MM, Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) ITS, Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA, dan beberapa jajaran serta perwakilan berbagai ikatan alumni departemen di ITS. (*)

Reporter: Yanwa Evia Java

Redaktur: Akhmad Rizqi Shafrizal

Berita Terkait