ITS News

Jumat, 27 September 2024
24 Februari 2008, 07:02

Kajian Akbar, Bentengi Diri dari Paham Sesat

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dalam definisinya, sesat itu adalah sesuatu yang melampaui batasan-batasan yang telah ditentukan. Akhir-akhir ini ia menyoroti orang-orang yang mengaku dirinya sebagai Nabi setelah Nabi Muhammad. Ia menegaskan bahwa hal itu sangatlah bertentangan dengan prinsip dasar dari seorang muslim.

Ia mengungkapkan banyak kontroversi aliran sesat yang sudah masuk ke lingkungan terdidik terutama aliran liberalisme. Ia mengambil contoh pada kejadian di salah satu universitas islam negeri di Indonesia. Seseorang yang berhasil meraih gelar doktor dalam bidang tafsir dengan predikat sangat memuaskan (cum laude) dengan disertasi isinya yang mempertanyakan konsistensi Qur’an. “Kenapa disertasi seperti itu kok bisa lulus?” ungkapnya keheranan.

Dalam pemaparannya Hartono mengelompokkan orang-orang yang melampaui batas menjadi dua yaitu ekstrim sempit dan ekstrim longgar. Ekstrim sempit adalah orang-orang yang menganggap dirinya yang paling benar, bahkan sampai berani mengkafirkan orang yang bukan golongannya.

Sedangkan ekstrim longgar menurutnya adalah orang-orang yang menganggap semua sama. Bahkan mereka berani memutarbalikkan Quran untuk mendukung pendapatnya. Kelompok ini yang dikenal dengan jaringan liberal. Menurutnya, mereka punya dana besar dalam mempromosikan pemikirannya. Ia menilai hal itu sangat menyesatkan umat.

”Kalau ditanyakan tentang kekafiran dan kemusyrikan maka mereka paham, namun kalau pluralisme agama umat tidak paham,” ujar pria lulusan IAIN Yogyakarta. Sementara pembicara lain, Dr. Abdullah Shahab menekankan bahwa belajar harus kepada orang yang ahlinya, termasuk juga ilmu agama. (bah/rif)

Berita Terkait