ITS News

Jumat, 27 September 2024
23 Februari 2008, 15:02

ESC Awali MIE 2008 JMMI

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Siang itu, plaza Dr Angka ITS nampak berbeda dari biasanya. Di sana, terlihat kursi-kursi tertata rapi, diisi  mahasiswa-mahasiswa yang asyik menikmati penampilan seorang kontestan yang sedang berpidato di depan.

Tapi bukan pidato biasa, pidato tersebut di bawakan dalam bahasa Inggris. Meski demikian, antusiasme penonton ternyata tak berkurang. Buktinya, tak jarang terdengar tepuk tangan meriah menyela pidato sang kontestan.

Ada lima pilihan tema yang dilombakan dalam ESC 2008 JMMI ini, antara lain Correlation between Islam and Technology, How to be The Escellent Muslim, When Islam Talks about Arts, How Strategic for being Muslim Entrepeneur, dan yang terakhir Defence of Bad Effect of Globalization Flow. Setiap peserta yang tampil diberi kebebasan memilih tema yang diminatinya dan diorasikan dalam batasan waktu sepuluh menit.

Menurut Ananto Dyan Idhaman, ketua panitia MIE 2008, ESC ini merupakan wujud kepedulian JMMI dalam usaha untuk memaksimalkan kreatifitas mahasiswa ITS, khususnya dalam hal penguasaan bahasa Inggris. Dan untuk memanaskan persaingan, lomba ini tak hanya diperuntukkan bagi mahasiswa ITS saja namun terbuka untuk umum.

"Awalnya memang ada usulan untuk di batasi lingkup ITS saja. Tapi, agar lebih fight akhirnya diputuskan lingkupnya se-Surabaya saja. Tapi syaratnya harus berumur di antara 16 hingga 22 tahun," tutur Ananto.

Bagaimana dengan kemungkinan adanya persaingan antara siswa SMA dan mahasiswa, Ananto mengatakan itu tak masalah. Pertimbangannya, bahasa Inggris saat ini telah dipelajari secara luas, tak hanya di sekolah, kampus, atau lembaga pendidikan lainnya.

"Jadi dapat dikatakan setara lah. Toh, bahasa Inggris di ITS sendiri hanya beberapa sks saja. Bukan merupakan jaminan bila mahasiswa ITS akan menang melawan siswa SMA," ujar mahasiswa jurusan Kimia angkatan 2005 ini.

Tentang pilihan tema yang disediakan, lanjut Ananto, panitia memang sengaja memilih tema religi. "Ini sesuai dengan tujuan MIE itu sendiri, yakni membentuk pribadi muslim berkualitas dan unggul dalam kompetensi. Di samping itu, yang utama adalah sebagai wahana syiar Islam," tegasnya.

Pendapat senada juga diungkapkan oleh Ahmad Yusuf Ismail, ketua umum JMMI. Ia menegaskan bahwa goal akhir dari kegiatan ini adalah dakwah dalam lingkup internasional. Dan karena bahasa Inggris adalah bahasa internasional maka lumrah jika ia harus dikuasai.

"Selain itu dengan ESC ini kita ingin menunjukkan bahwa JMMI memang benar-benar santun dan bersahabat, sesuai mottonya. Jadi, nggak melulu kajian terus," ungkap Yusuf.

ESC JMMI yang akan berlangsung dua hari ini tak hanya diikuti oleh mahasiswa ITS saja. Tercatat beberapa di antaranya ada yang berasal dari perguruan tinggi lain, SMK, dan SMA di Surabaya.

Yoharman Dwi S contohnya. Ia adalah mahasiswa semester IV jurusan Sastra Indonesia Unair. Kok ikut lomba bahasa Inggris? "Untuk tambah pengalaman saja. Kebetulan saya pernah menjadi finalis debat bahasa Inggris di Malang. Waktu itu saya sudah di Unair," jawab Yoharman.(f@y/asa)

Berita Terkait