ITS News

Jumat, 27 September 2024
08 Maret 2008, 17:03

Hampir Rampung, Perahu Merdeka Siap Dipakai

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Suasana PPNS lengang sore itu, hanya beberapa terlihat hilir mudik. Hari itu, Jumat (7/3) memang tidak ada aktivitas perkuliahan karena libur nasional. Namun lain hal jika kita mencoba menuju bengkel kapal yang terletak di sisi sebelah selatan. Di bengkel itulah para kru Maritime Challenge memperbaiki perahu yang diberi nama Merdeka tersebut. Mendempul dan menggosok dinding kapal pun sudah menjadi bagian dari keseharian para kru.

Sejak diangkat tanggal 25 Desember lalu, hampir setiap harinya para kru menyempatkan diri memperbaiki perahu ditengah aktivitas kuliah mereka. Perahu itulah yang kelak akan membawa mereka turut bersaing dengan negara-negara lain dia ajang Atlantic Challenge Foundation. Perahu itu jugalah yang pernah mengharumkan ITS dan Indonesia saat menjuarai ajang serupa tahun 2002 di Amerika dan 2004 di Prancis.

Sudah enam tahun umurnya sejak perahu Merdeka dipakai pertama kali di Amerika 2002 lalu. Maka wajar banyak terjadi kerusakan dan beberapa kekurangan yang perlu dibenahi. Sebenarnya, perahu ditargetkan dapat turun kembali tanggal 19 Februari lalu. “Namun karena terdapat beberapa kerusakan terutama retak di dinding luar perahu, maka perbaikan diteruskan,” ungkap Fadwi Mukti Wibowo, koordinator tim yang akan berangkat ke Finlandia.

Fadwi juga menceritakan, Perbaikan lainnya yang dilakukan diantaranya adalah penguatan dudukan tiang layar atau thwart. Pasalnya, dudukan tersebut pernah patah saat mengikuti kejuaraan dua tahun lalu di Genoa, Italia. Selain itu, perahu juga dibersihkan dari kotoran dan jamur yang dapat merusak perahu. Untuk finishing, perahu akan tetap dicat dengan warna aslinya, merah putih.

Untuk dayung, sat ini sedang dipersiapkan dayung baru untuk mengantikan dayung lama yang terlalu berat. Bahan dasar yang akan digunakan adalah pohon pinus. Selain ringan, pohon pinus cukup kuat dan elastis. “Dayung ini cocok untuk postur tubuh tim Indonesia yang kecil dibanding negara lain,” kata Fadwi sambil tersenyum.

Setidaknya, terdapat 17 kru Maritime Challenge yang akan berangkat ke Finlandia. Beberapa persiapan pun sudah mulai digiatkan. Selain persiapan mengahadapi iklim yang berbeda, persiapan fisik pun menjadi fokus utama para kru. Diantaranya dua sampai tiga kali dalam seminggu, para kru wajib berlari memutari lapangan sepak bola sebanyak sembilan kali. Push-up dan pull-up pun tak luput dari kewajiban. “Kalau perahu sudah dapat turun, akan langsung kami gunakan untuk latihan, terutama simulasi perlombaan,” ujar Fadwi.

Karena setiap negara nantinya wajib mementaskan salah satu kesenian budaya masing-masing, para kru juga akan berlatih tarian khas Nangro Aceh Darussalam. Tim yang akan berangkat rencananya akan di-launching akhir April atau awal Mei mendatang. Sedangkan untuk melakukan adaptasi, tim akan berangkat tanggal 17 Juli 2008, sepuluh hari sebelum hari H. (Zn/jie).

Berita Terkait