Peserta dibagi menjadi dua kelompok dimana masing-masing harus mempertahankan identitasnya. Sedangkan sarung yang ada dipinggang mereka ibarat nyawa. â€Jadi ada dua jalan untuk menang, merebut identitas lawan atau mengalahkan semua lawan dengan mengambil sarungnya,†ujar Yudi Hermawan, ketua panitia BSI 1.
Ketika â€perang games†dimulai, semua peserta langsung beraksi dengan berbagai strategi kelompoknya. Tak ada peraturan yang membatasi cara mereka merebut kemenangan. â€Walaupun gaya bebas, tapi tidak anarkis,†papar Yudi.
Outbond yang seharusnya tegang malah berubah menjadi penuh canda. Berbagai cara digunakan peserta untuk merebut sarung lawannya, dari cara kasar sampai cara menggelitik. Karena gelapnya malam, terkadang peserta mengeroyok temannya sendiri.
Walaupun peserta hanya tidur empat jam, namun rasa kantuk mereka terbayar tunai dengan outbond yang selesai pada jam 03.30 ini. â€Senang banget, soalnya kita tertantang karena jarang-jarang ada outbond malam,†ujar Ghulam, salah satu peserta. Ghulam pun berkomentar bahwa udara dingin serta kondisi lingkungan sekitar membuat outbond kurang meriah. â€Karena kondisi sekitar, jadi mainnya nggak bebas dan kita nggak bisa meluapkan ekspresi kita,†ujar perwakilan Kajian Jurusan Perkapalan Assafinah.
Setelah games awal, outbond dilanjutkan babak kedua. Para peserta disuguhkan lima pos outbond diantaranya jaring laba-laba, seberang sungai, dua dimensi dan setir telur.
Tiap kelompok pun memiliki cerita-cerita unik. Irfan, seorang peserta, selalu tertawa ketika mengingat apa yang dilakukan nya saat berada di pos jaring laba-laba. Entah karena salah tangkap instruksi dari penjaga pos, dia langsung menerobos jaring laba-laba dengan atraksi loncat harimau. Alhasil, jaring itu pun rusak parah dan tidak bisa digunakan lagi. â€Yah, saya yakin aja kalau bisa langsung terobos,†ujarnya.
Selama kegiatan outbond ini, peserta mengaku mendapatkan hal baru. â€Banyak banget hikmahnya, seperti memupuk rasa ukhuwah (persaudaraan, red) dan kerjasama,†komentar Irfan. Senada dengan itu, peserta lain, Gogot Rudianto ikut berpendapat. â€Wah, pokoknya bagus dan menarik walaupun capek,†selanya. (bah/th@)
Kampus ITS, ITS News — Tim Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menunjukkan
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) semakin menegaskan komitmennya dalam memberikan layanan prima bagi masyarakat. Sebagai
Kampus ITS, ITS News — Keterbatasan alat untuk mengolah pisang menyebabkan kurang produktifnya masyarakat dalam memanfaatkan potensi sumber daya
Kampus ITS, ITS News — Semakin menunjukkan keunggulannya di bidang teknologi informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil meraih empat