Kampus ITS, ITS News – Salah satu faktor kesuksesan karier adalah memperhatikan profesionalitas dalam bekerja. Oleh sebab itu, setiap karyawan ketika bekerja hendaknya memiliki perspektif real work sesuai dengan keahlian mereka. Menanggapi hal tersebut, Widayu Mutiya Ramadhani selaku Area Sales Executive Nestle membagikan materi penunjang kesuksesan karier di masa depan dalam webinar Career Class 2.0, Minggu (3/10).
Dalam webinar berjudul Real Work Perspective From The Professional yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Manajemen Bisnis ITS, Widayu menyebutkan ada enam hal yang perlu diterapkan setiap individu dalam memahami real work perspective secara profesional. “Adapun keenam perspektif itu diantaranya growth mindset, professional learning, digitalization and competitive environment, various demography, work routine and pressure, serta understands your company goals,” jelasnya.
Widayu menyebutkan hal pertama yaitu growth mindset. Yang berarti sebuah sikap dan keyakinan bahwasanya setiap individu memiliki kemampuan untuk mengembangkan bakat, kemampuan, dan kecerdasan mereka. Seseorang dengan pola pikir berkembang menunjukkan ia percaya kesuksesan datang dari usaha konsisten dengan segala tantangan yang ada. “Pemilik growth mindset akan paham bahwa kegagalan itu bagian dari proses,” ungkap perempuan berkacamata ini.
Yang kedua, lanjut Widayu, adalah professional learning. Menurutnya, saat terjun di dunia kerja, seseorang itu dibayar tidak hanya untuk belajar, melainkan juga untuk memenuhi tanggung jawab akan suatu profesi tertentu. Maka dari itu, sebagai bekal agar siap ketika terjun di dunia kerja yang sesungguhnya, Widayu mengatakan kepada peserta untuk memanfaatkan waktu belajar di masa kuliah dengan maksimal.
Adapun perspektif ketiga yaitu digitalization and competitive environment. Digitalization sendiri dapat dilakukan dengan mengubah cara untuk berkomunikasi, berbagi, maupun berkolaborasi menuju digitalisasi. Sementara itu terkait competitive environment, Widayu memberikan saran kepada mahasiswa untuk mencoba menyesuaikan diri dengan budaya perusahaan. “Serta tetapkan tujuan karir yang jelas,” tambahnya.
Hal keempat yang perlu diperhatikan yakni various demography. Widayu menjelaskan bahwa dalam dunia kerja sesungguhnya, setiap pribadi akan bekerja dengan banyak orang dengan beragam latar belakang, usia, jenis kelamin, etnis, tingkat pendidikan, budaya, status keluarga, dan lain-lain. Sehingga dengan adanya various demography ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi setiap orang untuk menyesuaikan diri.
Widayu melanjutkan, adapun hal kelima adalah work routine and pressure. Ia mengungkapkan waktu saat bekerja tidak sefleksibel ketika menjadi mahasiswa. Terkadang semua pekerjaan dapat terasa monoton, sehingga motivasi diri harus senantiasa didorong untuk mempelajari sesuatu yang baru agar dapat memberikan hasil terbaik. “Siapkan rencana terbaik, rencana alternatif, rencana mitigasi untuk meminimalkan kesalahan serta solusi yang ditawarkan,” ungkapnya.
Yang terakhir adalah understands your company goals. Menurut Widayu, setiap tindakan individu akan mengarah pada tindakan kolektif untuk mendukung tujuan perusahaan. Maka dari itu, peserta diajak untuk mencoba memecahkan masalah dengan win-win solution, serta aktif mendengarkan umpan balik, pendapat maupun masukan orang lain. “Yang terpenting, seseorang boleh memiliki alasan egois dengan tetap memiliki alasan fokus yaitu untuk merealisasikan tujuan perusahaan,” tambahnya.
Pesan Widayu untuk para peserta, dalam mempersiapkan diri agar kelak mampu bertahan di tengah situasi yang mudah berubah seperti sekarang akan sangat penting untuk memperkaya diri dengan softskill dan hardskill selama masa perkuliahan melalui proses belajar. Tingkatkan kemampuan agar mencapai tujuan karier karena dalam kehidupan kerja, tidak ada garis finish. “Berikan yang terbaik, buat prosesnya berarti dan nikmati perjalanannya,” tegasnya.(*)
Reporter: ion 27
Redaktur: Najla Lailin Nikmah
Kampus ITS, ITS News — Rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan memicu masalah seperti eksploitasi berlebihan dan kurangnya perhatian
Surabaya, ITS News — Terus menunjukkan dukungannya terhadap perkembangan perusahaan rintisan berbasis teknologi (startup) sekaligus menjadi bagian dari persiapan
Kampus ITS, ITS News — Banyaknya bencana alam yang terjadi di sejumlah belahan dunia termasuk di Indonesia, akhir-akhir ini, perlu
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tidak hanya fokus pada teknologi, tetapi juga aktif mendukung