Tepuk tangan riuh terdengar di balairung Wantilan Agung ketika Tim Sekahadaar (baca: sekedar) ITS membawakan tabuh Bleganjur sebagai tanda dibukanya acara TPKH Games. Para peserta dari berbagai universitas se-Surabaya dengan pakaian khas Bali  tampak begitu antusias menyambut acara ini. Suasana penuh keakraban terasa selama berlangsungnya kegiatan.

Ida bagus Krisna atau biasa dipanggil Bonk, Ketua Harian TPKH ITS, dalam sambutannya menegaskan bahwa acara ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan perayaan Nyepi yang jatuh pada 7 Maret lalu. Diharapakan, kegiatan ini dapat menghimpun kembali rasa kesadaran dan kebersamaan generasi muda Hindu khususnya yang ada di Surabaya. "Karena acara ini memang berlatar belakang games, jadi teman-teman have fun saja ya," imbuh Bonk.

Karena lingkupnya yang se-Surabaya, lanjut Bonk, maka TPKH Games ini turut mengundang UKMKH universitas-universitas di Surabaya. "Yang hadir diantaranya UKMKH dari Unair, Ubaya, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (Stikom), Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS), Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA), dan Universitas Hang Tuah. Selain itu kami juga mengundang beberapa SMA, SMP, dan SD," tutur mahasiswa Teknik Elektro angkatan 2005 ini.

Adapun permainan yang dilombakan dalam perayaan ini antara lain, lomba Ngelawar, lomba Canang Sari, lomba menggambar untuk SMP, lomba mewarnai untuk SD, lomba Bakiak, cerdas cermat, dan photography on the spot. "Semua perwakilan dari universitas mengirimkan timnya untuk ikut perlombaan. Untuk ITS, karena kita adalah panitia jadi kita tak mengirimkan wakil lomba," ungkap Bonk.

Dari pihak peserta sendiri, mereka merasa senang atas terselenggaranya kegiatan ini. I Made Petra Idea Perdana misalnya. Mahasiswa jurusan ekonomi manajemen STIESIA  ini merasa banyak manfaat yang ia ambil dari TPKH Games. "Antara lain sosialisasi dan pengembangan rohani. Manfaat lainnya, yang jelas kerja sama antar UKMKH universitas makin erat," tegas Petra.

Begitu pula dengan apa yang diungkapkan Prima Diahtika, mahasiswi jurusan Akuntansi Unair. Ia mengaku merasa senang karena dapat bergaul dengan kawan-kawan dari universitas lain. Karena itu, ia berharap acara ini dapat diadakan lagi tahun depan. "Senang sekali bisa bareng-bareng di sini bersama rekan dari universitas lain. Kekompakannya terasa," ujar mahasiswi berkaca mata ini.

Pendapat yang sama juga datang dari peserta ITS. I Putu Hendika, mahasiswa Teknik Informatika 2005. Hendik mengungkapkan, selain ajang untuk menambah teman, ada manfaat lain yang tak kalah pentingnya yang ia rasakan. "Lumayan untuk sejenak melepas penat dari kesibukan tugas kuliah. Di samping itu, TPKH Games ini juga dapat dikatakan wahana menyalurkan kreatifitas kita. Ya, melalui lomba-lomba itu salah satunya," tukas Hendik yang juga ketua tim Sekahadaar ITS ini.(f@y/asa)