Sudah sejak minggu lalu dresscode untuk mata kuliah Kreativitas 2 ini diterapkan bagi mahasiswa DKV. Menurut dosen Kreativitas 2 DKV, Octaviyanti Dwi Wahyurini ST, inti dari penggunaaan dresscode ini adalah keberanian dari seorang desainer untuk menampilkan karyanya, dalam hal ini adalah dirinya sendiri.
â€Kami umpamakan dresscode ini adalah sebuah masalah dan solusinya adalah mahasiswa harus berpakaian sesuai dresscode tersebut. Jadi kreativitas mahasiswa diuji di sini. Jika tidak punya atribut bagaimana cara mereka mengusahakannya," ungkap dosen yang akrab dipanggil Oyin ini.
Pemakaian dresscode ini sendiri merupakan hasil diskusi dari tim Bidang Studi Kreativitas Jurusan Desain Produk Industri. Selain diterapkan di DKV, juga diterapkan di dua prodi lainnya yaitu Desain Interior dan Desain Produk. Bedanya untuk Desain Interior dresscode ini hanya diterapkan selama dua pertemuan. Sedangkan untuk Desain Produk yang kuliah Kreativitas 2 juga setiap Jumat, penggunaan dresscode masih berlangsung hingga sekarang.
"Pada intinya semua ini untuk senang-senang karena sebagai seorang desainer bagaimana bisa menghasilkan karya yang bagus kalau mood-nya buruk?†kata dosen yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Studi DKV ini.
Oyin menambahkan, tim bidang studi Kreativitas berusaha mewujudkan suasana kuliah yang menyenangkan dengan berlakunya dresscode ini. "Walaupun keliatannya main-main tapi sebenarnya banyak yang bisa kita pelajari dari hal ini,†katanya.
Untuk menambah semangat mahasiswa untuk tidak malas tampil total dalam dresscode, Oyin dan rekan-rekan sesama pengajar matakuliah ini memiliki cara tersendiri. "Kami sebagai dosen juga berdandan sesuai tema hari itu, jadi kami tidak sekedar menyuruh mahasiswa saja," ungkap Oyin yang hari itu tampil retro dengan dress warisan ibunya.
Anton Satria, mahasiswa DKV yang ditemui mengaku sama sekali tidak keberatan akan penggunaan dresscode ini. "Asyik, sarana mengekspresikan diri,†jawab mahasiswa berambut keriting ini yang tampil total dengan menyisir sebagian rambutnya hingga lurus demi tampilan retro. Ia juga menunjuk beberapa temannya yang juga berpenampilan unik seperti ala mandor perkebunan zaman dahulu dan grup musik retro.
Lain lagi dengan Prodi Desain Produk yang hari itu mengambil tema cita-cita masa kecilku. Mulai dari koki sampai ustad terlihat lalu lalang di lantai dua tempat kelas Desain Produk berada. “Minggu lalu tema dresscode kami etnik, dan minggu depan akan lebih seru lagi, mengambil tema Harajuku,†pungkas Enrico, mahasiswa Desain Produk yang hari itu berdandan seperti tentara.(tyz/asa)
Kampus ITS, ITS News — Menyokong antisipasi terjadinya bencana serta terus berupaya mengedukasi masyarakat, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui
Kampus ITS, ITS News — Transisi menuju energi terbarukan menjadi fokus utama demi lingkungan yang berkelanjutan. Mendukung hal tersebut,
Kampus ITS, ITS News — Sektor industri memainkan peran yang cukup penting dalam meningkatkan daya saing di pasar global. Mendukung
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui PT ITS Tekno Sains semakin dipercaya untuk mendukung sektor