ITS News

Jumat, 27 September 2024
30 Maret 2008, 07:03

Tingkatkan Mutu Lulusan dengan Pelatihan ISO

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pelatihan yang diadajan HMTL ini adalah tentang ISO 14001 mengenai standar manajeman lingkunan di perusahaan. Dalam pelatihan yang diadakan di Gedung Serbaguna TNI AU ini, HMTL menggandeng Cemara Career Development (CCD). CCD sendiri adalah lembaga yang kompeten dalam mengadakan pelatihan ISO dan berbagai jenis standarisasi.

Peserta pelatihan yang berjumlah 43 orang ini terlebih dahulu diberikan pre-test sebelum memasuki materi. “Seperti standar pelatihan biasa, untuk mengetahui kesiapan peseta tentang materi yang akan disampaikan,” ungkap Zakariansyah, ketua panitia acara ini.

Sebagai pemateri ISO 14001 kali ini, Ir Rahmat Iswahyudi merupakan Environment Health Safety Engineer PT Sampoerna Tbk. Sedangkan di akhir pelatihan ada tes akhir untuk mengetahui lulus atau tidaknya peserta. “Nanti akan ada dua sertifikat, sebagai peserta dan sertifikat keaktifan yang diberikan kepada peserta yang lulus,” imbuhnya.

ISO 14001 berisi syarat-syarat untuk mengimplementasikan Sistem Manajemen Lingkungan (SML). Tujuannya adalah sebagai standar perlindungan lingkungan dan pencegahan pencemaran yang seimbang dengan kebutuhan sosio-ekonomi.

Rahmat menegaskan bahwa ISO sendiri tidak bersifat wajib untuk dimiliki suatu perusahaan. ISO juga berbeda dengan AMDAL yang diterbitkan pemerintah. Namun bukan berarti ISO bersifat eksklusif, bahkan ISO bisa dipadukan dengan bentuk standardisasi lain tentang manajemen.

Kecenderungan Manajemen Lingkungan

Rahmat menjelaskan bahwa manajemen lingkungan sangat diperhatikan mengingat lingkungan yang semakin buruk. Lalu banyak orang yang mulai sadar bahwa pencemaran merupakan pertanda bahwa mereka tidak efesien dalam mengolah bahan mentah yang tidak terjual dalam produk akhir.

Selain itu, selama ini pengelolaan lingkungan lebih dipusatkan pada pengolahan limbah setelah dihasilkan atau end of pipe treatment. Pengelolaan belum menyentuh sumber sebab limbah tersebut.

Rahmat mengambil kasus lumpur Lapindo sebagai contoh kasus manajemen lingkungan. Menurutnya, jika dalam tiga bulan semburan lumpur tidak bisa dihentikan, maka lumpur akan mencapai 7 juta meter kubik. “Hal ini setara dengan muatan 1,4 juta truk,” jelasnya. Ia mengasumsikan satu truk panjangnya lima meter, maka rangkaian truk mencapai 7000 kilometer atau tujuh kali panjang pulau Jawa.

Mengenai acara ini, Zakariya mengungkapkan tujuan pelatihan ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa Teknik Lingkungan tentang regulasi standar lingkungan yang dipakai di perusahaan. Sehingga ketika lulus dan bekerja sebagai konsultan, dapat memberikan arahan yang tepat tentang manajemen lingkungan. “Itu sebabnya Angkatan 2004 diprioritaskan dalam pelatihan ini, karena sebentar lagi lulus,”ujar pria yang akrab dipanggil Zaki ini.(bah/rif)

Berita Terkait