Mendaur ulang sampah merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi limbah yang ada di lingkungan. Oleh sebab itu, dibutuhkan inovasi-inovasi terbarukan untuk mengurangi pencemaran tersebut. Oleh karena itu, jurusan Teknik Kimia mengadakan lomba Voice of Chemichal Engineering (Voicher) ini.

Berbagai inovasi yang ditampilkan oleh siswa-siswi SMA ini, diantaranya Obat Nyamuk Elektrik dari Limbah Kulit Jeruk, Pembuatan Kertas dari Pelepah Pisang, Pupuk Organik Cair. Di hari pertama, peserta diberikan kesempatan untuk merampungkan karyanya masing-masing selama enam jam. Setelah itu, peserta diwajibkan untuk memperkenalkan keunggulan dari masing-masing karyanya di hadapan dewan juri. Hingga terpilih enam tim yang berhak melanjutkan ke babak final.

Dalam lomba ini bersaing tujuh belas karya siswa-siswi SMA di Jawa Timur untuk dilombakan. “Kami memang membatasi jumlah peserta, karena sebelumnya kami telah menyeleksi terlebih dahulu setiap sekolah yang akan mengikuti kompetisi ini,” tutur Marhamdi, ketua panitia Voicher.

Dan di babak final, peserta hanya diwajibkan untuk mempresentasikan hasil karyanya di hadapan dewan juri serta menjawab beberapa pertanyaan dari dewan juri. “Yang menjadi nilai utama kompetisi ini yang utama adalah segi inovatif dari karya peserta, selain itu juga ide kreatifnya dalam proses mendaur ulang bahan tersebut,” papar Dr Ir Tri Widjaja M Eng, juri yang juga Ketua Jurusan Teknik Kimia.

Setelah penyeleksian yang cukup ketat hingga terpilih tim dari SMAK Saint Louis I Surabaya sebagai pemenang pertama dengan judul karya Pembuatan Pupuk Cair, SMAN I Jember sebagai pemenang kedua dengan judul karya Teh Ampas Tahu, dan pemenang ketiga dari sekolah SMA Semen Gresik dengan judul karya Briket Ranting. “Ini lomba ilmiah pertama yang pernah saya ikuti, ngga disangka ternyata bisa juara I,” pungkas Veronica Tammy Saputro, salah satu peserta dari SMAK Saint Louis I Surabaya. (st/rif)