Ternyata lembaga dakwah kampus mahasiswa ITS, JMMI belum begitu dikenal oleh masyarakat luas. Hal ini diketahui ketika rombongan dari UMM datang mereka masih bertanya-tanya, "Apakah JMMI itu?" sebut beberapa anggota rombongan.

Ketika ditanya mengapa yang dipilih ITS, Misbachul Latief, Ketua Umum LDF EAMY menjawab “Karena ini kampus teknik, kurang lebih kita punya kondisi yang sama,”. Selain sebagai ajang silaturahmi, EAMY juga ingin belajar banyak dari JMMI yang sudah lebih dulu berdiri hal ini diketahui oleh pernyataan salah seorang anggota EAMY. “Kita ingin belajar dari pengalaman JMMI terutama berdakwah dalam bidang keteknikan,” tegas mahasiswa Teknik Mesin UMM angkatan 2004 ini.

Ia merasa selama ini dalam bidang keilmiahan jarang sekali diangkat oleh lembaga berbasis kerohanian. “LDF Teknik di UMM masih kurang dalam dakwah keilmuan khususnya dalam bidang teknik” jelas Latief. Perhatian para peserta rombongan pun tertuju pada salah satu program yang dimiliki JMMI yaitu Moslem Research Center (MRC).

Dalam penjelasannya, Chifrul, ketua MRC menegaskan alasan dibentuknya MRC adalah untuk memperhatikan dan membangkitkan sisi keilmiahan dari mahasiswa muslim ITS. “Jadi JMMI bukan hanya kajian-kajian yang hanya membahas masalah agama, tapi permasalahan akademik dan keilmiahan juga ditonjolkan tanpa mengurangi fungsi dakwahnya,” ujar mahasiswa Teknik Kimia ini.

“Kebetulan sekarang mahasiswa ITS sedang menghadapi UTS, jadi kita mengadakan tutorial,” jelasnya sambil menunjuk kegiatan tutorial Kalkulus dan Fisdas yang sedang diadakan di serambi utara masjid. Bahkan MRC sendiri sempat berencana mengadakan Lomba Karya Tulis Ilmiah Islami untuk mahasiswa muslim di ITS. “Namun arena waktu yang mepet, jadi urung dilaksanakan,”jelasnya.

Sekedar informasi, baru-baru ini LDK Korps Dakwah Mahasiswa UII (KOSIDA) Yogyakarta dan LDK Forum Persatuan Mahasiswa Islam (FPMI) Universitas Udayana juga melakukan kunjungan kerja ke JMMI ITS. Dari pertemuan itu, JMMI ITS saling berbagi pengalaman dengan LDK lain. (bah/ap)