ITS News

Jumat, 27 September 2024
17 November 2021, 21:11

Tim Bayucaraka ITS Siap Pertahankan Juara Umum di KRTI 2021

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng dan jajaran dosen bersama tim Bayucaraka dalam pelepasan tim menuju KRTI 2021.

Kampus ITS, ITS News – Sebelumnya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil menjadi juara umum pada Kompetisi Robot Terbang Indonesia (KRTI) tahun 2020. Kali ini, ITS kembali mengirimkan Tim Bayucaraka untuk mempertahankan gelar juara umum dengan memenangkan KRTI 2021 yang dihelat selama enam hari sejak Senin (15/11) di Universitas Sebelas Maret (UNS). 

Pada acara pelepasan tim menuju KRTI 2021 yang digelar pada Sabtu (13/10) di Gedung Pusat Robotika ITS, Heri Suryoatmojo ST MT PhD, sebagai pembina Tim Bayucaraka mengungkapkan bahwa para mahasiswa yang turut berkompetisi sudah siap untuk memenangkan kembali KRTI 2021. “Setiap selesai perlombaan kami tidak lengah dan selalu menginovasikan karya untuk kedepannya,” ungkap dosen Departemen Teknik Elektro ini.

Heri mengatakan bahwa pada kompetisi yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspernas) ini membuka empat kategori dengan tiga sub divisi. Menurutnya, sebagai usaha untuk mempertahankan status juara bertahan, ITS menyertakan Tim Bayucaraka untuk mengikuti setiap kategori yang dibuka. “Hal ini menunjukkan adanya semangat para mahasiswa untuk berinovasi meskipun dalam masa pandemi,” tutur Heri

Tim Bayucaraka telah dikenal sebagai delegasi yang kerap memenangkan berbagai kompetisi sebelumnya. Heri mengungkapkan perasaan puas terhadap usaha yang dilakukan Tim Bayucaraka karena telah memaksimalkan potensi dan kesempatan mereka ketika masa pandemi ini. Seperti usaha yang dilakukan tim dalam persiapan untuk mengikuti divisi Flight Controller dan sub divisi Propulsion System.

Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng dan jajaran dosen memberikan ucapan semangat kepada tim Bayucaraka di Gedung Pusat Robotika ITS

Dalam divisi Flight Controller, Tim Bayucaraka mengembangkan dua jenis drone. Fitur yang dikembangkan adalah teknologi Flight Controller itu sendiri serta interface system (red: antarmuka sistem). Adapun teknologi tersebut dapat digunakan untuk mengendalikan dua drone secara serentak. Selain itu, Tim Bayucaraka juga mendesain pesawat dengan sembilan puluh persen bahan baku lokal serta membuat propeller (red: baling-baling) dari bahan baku puntung rokok.

Lebih lanjut, Heri menilai bahwa persiapan menuju KRTI tahun lalu terasa lebih besar karena saat itu masih dalam masa awal pandemi sehingga ada banyak halangan. Sementara, pada tahun ini pun dalam pembuatan pesawat baru selesai dikerjakan dalam kurun waktu satu bulan. “Sejak awal tahun kami latihan terus untuk mengoperasikan hasil karya,” ujarnya.

Terakhir, Heri mengatakan bahwa tim yang dikirimkan sudah siap dalam segi apapun, seperti dari segi karya, semangat, maupun kesehatan mereka. Hal itu terjadi karena, setiap tim yang didelegasikan telah menerima vaksin sehingga dapat optimal dalam berlomba. “Harapannya pengembangan Tim Bayucaraka dalam berkompetisi selalu mengalami peningkatan dan regenerasinya pun terjaga,” pungkasnya. (*)

Reporter: Gandhi Kesuma
Redaktur: Najla Lailin Nikmah

Berita Terkait