Kampus ITS, ITS News – Jalan merupakan ruang publik yang menjadi tempat banyak manusia beraktivitas, salah satunya kegiatan berkendara. Untuk menciptakan lingkungan jalan yang aman dan nyaman, diperlukan pola perilaku berkendara yang tertib. Menggandeng Astra International, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bagikan kiat keselamatan berkendara bagi mahasiswa mulai dari safety riding, defensive riding, dan eco riding.
Ketertiban berkendara bisa dikatakan belum terwujud secara optimal. Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia mencatat pada 2019 terdapat tiga sampai empat kasus meninggal dunia akibat kecelakaan tiap harinya. Dari data tersebut, 70% diantaranya disumbang oleh pengguna sepeda motor. Kefatalan tersebut disebabkan oleh faktor kebutuhan orang Indonesia akan transportasi yang murah namun melupakan aspek keamanan.
Master Trainer Indonesia Ayo Aman Berlalu Lintas (IAABL), Harto Waluyo ST menyebutkan berkendara bukan mengenai cepat atau lambat. Berkendara adalah terkait upaya menjaga keselamatan diri sendiri dan pengendara lain. Oleh karenanya, para pengendara wajib memahami safety riding, defensive riding, dan eco riding. “Mengendarai kendaraan bermotor banyak yang bisa namun tidak semua pengendara tersebut memahami bagaimana cara mengendarai dengan benar dan aman,” jelasnya.
Menyambung hal tersebut, Ir Hera Widyastuti MT PhD menjelaskan tiga kiat berkendara yang aman. Hal pertama yang perlu diperhatikan yakni safety riding yang mengarah pada kemampuan dalam mengoperasikan kendaraan. Dalam berkendara, pengemudi perlu memiliki pemahaman terhadap spesifikasi kendaraan yang dipakai. Selain itu, pengendara harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi atau melihat faktor-faktor lain penyebab kecelakaan sehingga dapat berkendara dengan lebih berhati-hati.
Dalam menerapkan safety riding ini pengendara wajib mengecek kondisi kendaraan agar moda yang digunakan dalam performa terbaiknya. Tak lupa pengendara harus mematuhi rambu-rambu lalu lintas, menggunakan helm berstandar nasional, mengenakan sabuk pengaman, dan membawa dokumen-dokumen kendaraan bermotor. “Pengemudi juga dihimbau tidak menggunakan gawai saat mengemudi dan disarankan untuk menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan, jaket, sepatu, dan lain-lain,” tutur Hera.
Kiat kedua yakni defensive riding yang berkaitan dengan mental dan sikap dalam mengemudi secara benar, efisien, dan bertanggung jawab. Defensive riding juga dapat diartikan sebagai perilaku pengemudi yang dapat mengidentifikasi, mengantisipasi, dan menghindari setiap potensi bahaya selama mengemudi. Hal ini penting agar tidak memicu kecelakaan dan tidak terlibat dalam kecelakaan sehingga diharapkan dapat menyelamatkan waktu, materi, maupun kehidupan.
Kemudian kiat terakhir untuk melengkapi safety riding dan defensive riding adalah eco riding. Eco riding merupakan teknik mengendarai sepeda motor dengan efisien dengan menghemat penggunaan bahan bakar sehingga dapat mengurangi polusi. Eco riding dapat diterapkan dengan penggunaan kendaraan yang memiliki eco indicator dalam sistemnya. Namun jika kendaraan belum memiliki fitur tersebut, eco riding dapat diterapkan dengan berkendara pada kecepatan konstan, duduk pada posisi center of gravity kendaraan, dan menghindari modifikasi berlebihan.
Kiat-kiat di atas disampaikan pada webinar kolaborasi ITS dengan Astra International bertajuk Safety and Eco Riding in Campus pada Kamis, (25/11). Dengan menerapkan ketiganya maka dapat terwujud suatu kondisi tertib berkendara. Manner berkendara yang benar ini berkontribusi menurunkan angka kecelakaan dan risiko kerusakan lingkungan dengan penurunan emisi bahan bakar. “Safety riding, defensive riding, dan eco riding ini perlu diperhatikan oleh setiap pengemudi dalam berkendara untuk mengurangi resiko fatal dalam berkendara,” Pungkas Hera. (*)
Reporter : Shauma Aulya Zahra
Redaktur: Gita Rama Mahardhika
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan