ITS News

Selasa, 01 Oktober 2024
01 Desember 2021, 02:12

ITS Kembangkan Smart Tourism Village untuk Wisata Lembah Mbencirang

Oleh : | | Source : ITS Online

Anggota tim KKN ITS usai melakukan survei lokasi di wisata Lembah Mbencirang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto.

Kampus ITS, ITS News – Desa Kebontunggul yang terletak di Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto memiliki potensi alam yang masih bisa dikembangkan, salah satunya wisata Lembah Mbencirang. Menyadari peluang tersebut, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggaet Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat bersama-sama mengembangkan smart tourism village.

Salah satu anggota tim KKN ITS Felicia Tiara Mulya menjelaskan, meskipun destinasi wisata yang baru dibuka sejak 2017 lalu ini telah beroperasi, namun pengembangan demi pengembangan masih terus dilakukan hingga saat ini. Penambahan dan perbaikan fasilitas hingga wahana pelengkap disediakan guna menarik wisatawan untuk berkunjung. “Salah satu daya tarik khas di tempat ini adalah Kampoeng Organik, kawasan yang menjadi salah satu pusat herbal nusantara,” ujarnya.

Meski demikian, mahasiswa yang akrab disapa Feli ini menyatakan bahwa potensi alam dan berbagai daya tarik lain di wisata Lembah Mbencirang masih kurang tersebar di kalangan masyarakat luas. Hal ini pun berpengaruh terhadap sedikitnya jumlah pengunjung, terlebih ketika masa pandemi seperti saat ini. Salah satu penyebab utamanya adalah terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengelola dan meningkatkan promosi terutama secara digital.

Berangkat dari kondisi tersebut, tim KKN ITS bersama dengan BUMDes Gajah Mada berupaya untuk mengoptimalkan wisata Lembah Mbencirang dengan konsep smart tourism village. Konsep ini berbasis information and communication technology (ICT) yang terintegrasi, sehingga selain sebagai data base, juga dapat memajukan promosi, pelayanan dan manajemen, memperluas skala industri, serta mengintegrasikan penyedia jasa pariwisata dan peran masyarakat lokal. “Dengan demikian, layanan dan informasi akan lebih mudah diakses oleh wisatawan,” ulas Feli.

Tim KKN ITS bersama stakeholders wisata Lembah Mbencirang setelah melakukan FGD.

Dalam mengaplikasikan konsep ini, Feli menyebut, langkah awal yang dilakukan adalah survei lokasi. Saat kegiatan ini berlangsung, ia dan anggota tim KKN ITS lain turut berdiskusi dengan kepala Desa Kebontunggul untuk mengetahui lebih dalam seluk beluk desa.  

Tahapan berikutnya, ulas mahasiswa angkatan 2019 ini, tim KKN ITS melakukan Focus Group Discussion (FGD) serta pengisian kuesioner oleh warga Desa Kebontunggul.  Hasil yang didapat oleh tim KKN ITS yakni adanya beberapa sektor yang perlu menjadi prioritas peningkatan, seperti kualitas SDM, infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), sistem pelayanan wisata, serta ketersediaan infrastruktur dasar. “Hasil ini akan dianalisis guna mengetahui kesiapan pengaplikasian konsep smart tourism,” paparnya.

Sesi pemaparan materi pada pelatihan leadership dan inovasi untuk BUMDes dan UMKM di Desa Kebontunggul.

Untuk menjawab upaya peningkatan kualitas SDM, Feli menuturkan tim KKN ITS bersama dengan BUMDes Gajah Mada mengadakan pelatihan kepemimpinan dan inovasi untuk BUMDes dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pelatihan ini juga bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) yang hadir sebagai pengisi materi. 

Guna menjawab infrastruktur TIK dan prioritas lain, tim KKN ITS juga membuat media promosi wisata berupa website, leaflet dan video publikasi serta merumuskan strategi untuk meningkatkan fasilitas kesehatan, akses tiket via dalam jaringan (daring), layanan internet, serta mengembangkan mobile payment dan menyediakan peta virtual. “Untuk infrastruktur dasar, penyediaan sistem pengolahan limbah dan akses untuk berbagai moda transportasi yang lebih baik perlu menjadi fokus perhatian,” ungkapnya.

Di akhir, Feli menyampaikan bahwa strategi yang dirumuskan tim KKN ITS ini tidak serta merta mudah untuk direalisasikan dalam waktu dekat. Namun, perempuan kelahiran Surabaya ini berharap dengan adanya kegiatan ini dapat membantu wisata Lembah Mbencirang agar dikenal lebih luas sehingga meningkatkan minat kunjung wisatawan. (*)

 

Reporter: Tiara Hikmata Billah

Redaktur: Akhmad Rizqi Shafrizal

Berita Terkait