Kampus ITS, ITS News ─ Dalam upaya memperluas riset pada bidang maritim, konsorsium riset Automatic Identification System (AIS) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) adakan lokakarya, Sabtu (4/12). Bersama dengan industri dan institusi pemerintah yang relevan serta peneliti perguruan tinggi lainnya, lokakarya ini menarget peningkatan kapasitas anggota dalam pemanfaatan data AIS untuk riset.
Inisiator Konsorsium Riset AIS, Prof Dr Ketut Buda Artana ST MSc menjelaskan jika lokakarya tersebut membahas hasil kerja sama tahun 2021 dan rancangan agenda riset tahun 2022. Garis besar rancangan agenda tersebut meliputi perluasan pemanfaatan data Remote-Based Station (RBS) AIS, penguatan joint research, joint publication, dan joint Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI), pengembangan aplikasi berbasis web atau mobile, serta upaya inisiasi jejaring internasional.
Baru berjalan satu tahun, konsorsium bentukan Pusat Unggulan Iptek Keselamatan Kapal dan Instalasi Laut (PUI-KEKAL) ITS ini telah menghasilkan lebih dari 15 publikasi internasional dan beberapa jenis HKI. “HKI berupa merek dagang, paten sederhana, dan paten biasa,” jelasnya
Dosen Departemen Teknik Sistem Perkapalan ITS tersebut juga mengapresiasi beberapa perguruan tinggi yang memanfaatkan data AIS dalam pengembangan sistem monitor emisi kapal, sistem monitor terumbu karang, prototipe antena yang dapat memperluas cakupan, dan beberapa prototipe aplikasi lainnya.
Sementara menurut Direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITS, Dr Agus Muhamad Hatta ST MSi PhD menyebutkan bahwa pemanfaatan riset AIS penting jika melihat potensi maritim Indonesia. AIS berperan dalam mendukung program pemerintah. “Mempertahankan batas kedaulatan, meningkatkan keselamatan lalu lintas laut, mempertahankan sumber daya laut, dan masih banyak lagi,” sambungnya.
Agus juga menyinggung kontribusi AIS terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) poin 8 dan 14 yaitu pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi desa serta ekosistem laut desa. Menurutnya, teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi pelayaran dan melestarikan ekosistem sumber daya laut sehingga dapat menunjang pertumbuhan ekonomi dan menciptakan pekerjaan yang lebih baik. “Kaitan dengan SDGs ini dapat meningkatkan visibilitas Konsorsium Riset AIS di dunia internasional,” ujarnya.
Dosen Departemen Teknik Fisika ITS ini berharap bahwa data dari RBS dapat menjadi sumber data dalam pembuatan kebijakan bagi pemerintah atau institusi terkait. “ Semoga konsorsium ini juga dapat menciptakan suatu struktur atau infrastruktur terkait big data yang lebih baik,” pungkas pria tersebut dalam sambutanya. (*)
Reporter: Dian Nizzah Fortuna
Redaktur: Sofyan Abidin
Kampus ITS, ITS News — Mengantongi sertifikasi halal kini menjadi suatu kewajiban bagi suatu usaha, tak terkecuali Usaha Mikro, Kecil,
Kampus ITS, ITS News — Sivitas akademika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berkomitmen untuk menorehkan prestasi gemilang di kancah
Kampus ITS, ITS News – Kampus ITS, ITS News – Program One Pesantren One Product (OPOP) besutan Pemerintah Provinsi Jawa
Kampus ITS, ITS News — Mengatasi masalah sampah yang terus meningkat, Tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)