ITS News

Selasa, 01 Oktober 2024
22 Desember 2021, 20:12

Kolaborasi BPBD Jatim dan ITS Atasi Krisis Air Bersih

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

Tim dosen pembimbing lapangan dari Teknik Instrumentasi bersama perwakilan dari BPBD Provinsi Jawa Timur, Bapak Romdhoni Graha Pribadhi (kanan).

Kampus ITS, ITS News – Gandeng Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Jawa Timur, Tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Departemen Teknik Instrumentasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kolaborasi untuk membantu krisis air pada Dusun Sinan, Desa Gawerejo. Kontribusi tersebut diwujudkan melalui rancangan empat alat untuk mengatasi krisis air meliputi alat filter air payau, alat penjernih air, alat pendeteksi pergeseran tanah, dan alat pendeteksi banjir.

Krisis air yang terjadi pada Dusun Sinan berdampak secara signifikan pada kehidupan masyarakatnya. Krisis air ini berimbas pada terganggunya ketersediaan air bersih dan rusaknya infrastruktur jalan menuju Dusun Sinan. Satu dari empat dosen pembimbing KKN, Sefi Novendra Patrialova SSi MT mengungkapkan bahwa cuaca ekstrem saat musim kemarau menyebabkan jalan akses menuju dusun rusak karena tanah kerap kali ambles.

Kondisi tersebut menggerakkan Tim KKN Abmas ITS untuk menghasilkan empat teknologi untuk meringankan masalah di Dusun Sinan. Teknologi pertama yakni alat filter air payau menjadi air tawar untuk memenuhi kebutuhan air bersih untuk Mandi, Cuci, dan Kakus (MCK). Alat tersebut menggunakan media filter berupa karbon aktif dan pasir silika yang dilengkapi dengan sensor untuk memastikan kualitas air. “Sensor uji kelayakan air ini meliputi sensor mengukur kadar pH, salinitas, dan kekeruhan air,” terang Sefi.

Perwakilan Teknik Instrumentasi ITS menyerahkan alat penjernih air kepada warga dusun Sinan yang diwakili oleh Kepala Dusun Sinan, Khoirul Huda (tengah).

Selain digunakan untuk MCK, masyarakat Dusun Sinan juga membutuhkan air bersih yang layak untuk dikonsumsi. Sefi dan tim kemudian merancang alat penjernih air menggunakan teknologi reverse osmosis sebagai solusi teknologi kedua yang diberikan. Teknologi ini berguna untuk menyaring air dengan cara memberikan tekanan pada cairan. Alat ini juga dilengkapi dengan turbidity sensor dan sensor salinitas untuk menguji kualitas dari kemurnian air melalui tingkat kekeruhan dan keasamannya.

Beranjak dari masalah ketersediaan air menuju ke infrastruktur jalan, Tim KKN Abmas ITS merancang alat pendeteksi pergeseran tanah sebagai solusi yang ketiga. Alat ini krusial karena krisis air menyebabkan tanah ambles yang berakibat pada rusaknya jalan meskipun sudah diperbaiki berulang kali. “Alat tersebut tersambung langsung ke monitor yang diawasi langsung oleh staf di Desa Gawerejo sehingga masyarakat desa dapat mengidentifikasi penyebab pergeseran tanah,” jelas Master pada Teknik Instrumentasi ITS ini.

Teknologi alat deteksi pergeseran tanah yang telah dipasang di Dusun Sinan buatan Tim KKN Abmas Teknik Instrumentasi, Fakultas Vokasi ITS.

Teknologi keempat yang dirancang oleh Tim KKN Abmas adalah alat pendeteksi banjir. Alat tersebut digunakan sebagai sistem peringatan dini banjir di Dusun Sinan. Alat pendeteksi banjir dapat memonitor resapan tanah. Jika alat tersebut mendeteksi tanah tidak bisa meresap air dengan baik, maka sistem akan memberikan peringatan bagi masyarakat sesuai dengan tingkat kewaspadaan.

Keberhasilan pelaksanaan Tim KKN Abmas ini didukung oleh empat dosen yang membimbing dalam kolaborasi perancangan tiap alat. Keempatnya adalah  Dwi Nur Fitriyanah SST MT, Murry Raditya ST MT, Ir Dwi Oktavianto Wahyu Nugroho ST MT, dan juga Sefi. Kedepannya, Sefi mewakili tim Abmas berharap dengan adanya alat-alat tersebut dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Dusun Sinan. “Semoga masyarakat Dusun Sinan dapat memanfaatkan alat-alat hasil kolaborasi tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” pungkasnya. (*)

Reporter : Thariq Agfi Hermawan
Redaktur : Gita Rama Mahardhika

Berita Terkait