ITS News

Jumat, 27 September 2024
18 Mei 2008, 22:05

Pemain Lama, Masih Ungguli KRI-KRCI

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Menurut Ridho, yang juga tergabung dalam Tim Jump-Be, strategi yang digunakan di babak final berubah dari biasanya, sehingga mengantarkan tim dari PENS ini menjuarai KRI untuk regional IV. “Sengaja untuk di babak final ini, kami tidak mengambil cheese yang berada di dekat lawan, karena kami ingin menghemat waktu dengan mengumpulkan point sebanyak-banyaknya,” tutur Ridho. Di second final diperoleh Tim Koumori dengan skor 15 mengalahkan Tim Rengganis 6 point lebih unggul. Sekaligus mengantarkan tim Koumori menjadi juara ketiga KRI untuk Regional IV.

Sementara itu, Wiwied Putra yang juga anggota TIM Khil-G mengutarakan bahwa timnya sudah menyelesaikan targetnya untuk menjadi juara kedua KRI Regional IV. “Kami memang menargetkan untuk perlombaan KRI kali ini,menjadi Juara II dan Alhamdulillah berhasil,” tegas Wiwied.

Setelah babak trial ketiga yang dilangsungkan kemarin Sabtu(17/5) diperoleh nama-nama pemenang untuk tim KRCI. Untuk divisi Beroda dimenangkan oleh Tensai dari PENS sebagai juara pertama, Robotax dari SMIK Dipanegara Makassar sebagai juara kedua, Meteorz dari Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, juara ketiga. Divisi berkaki diperoleh pemenang tunggal BlueDuck-TEUS dari Universitas Surabaya.

Dan untuk divisi Expert dimenangkan tim Gho_Zie dari PENS ITS sebagai juara pertama, disusul kemudian Star_Fa dari Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya sebagai juara kedua kemudian Tim TnT dari ITS sebagai pemenang ketiga. Untuk Divisi expert Swam dimenangkan oleh AhZa dari PENS ITS juara pertama dan Black_Ant _TEUS dari Universitas Surabaya. Selain itu juga, BlueDuck-TEUS dari Universitas Surabaya memperoleh penghargaan sebagai pemenang dengan kategori desain terbaik dan algoritma terbaik.

Dr Ir Endra Pitowarno, selaku Ketua Dewan Juri KRI menambahkan bahwa tim lain masih punya kesempatan untuk bertanding melanjutkan di babak final di Universitas Indonesia. “Masih ada harapan bagi tim yang kalah untuk melaju di babak Final Di Universitas Jakarta, karena skor mereka akan diakumulasikan dan diambil 12 skor tertinggi,”tutur Endra. (st/jie)

Berita Terkait