ITS News

Jumat, 27 September 2024
19 Mei 2008, 15:05

LCEN 2008 Tampil Beda dengan Lomba Game

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Hari pertama LCEN yang dibuka langsung oleh Rektor ITS, Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD dan Dirjen Aplikasi Telematika Dekominfo ini diawali dengan penjurian 40 karya dari 184 proposal yang terseleksi. Menurut Ketua Panitia LCEN 2008, M Radif Jomansyah melihat dari jumlah proposal yang masuk saja menunjukan peningkatan peminat dari kalangan pelajar dan SMA. "LCEN sendiri merupakan aplikasi yang diterapkan dari elektronika Industri, yang pesertanya diwajibkan mengajukan propasal untuk menciptakan alat," ujar Radif.

Lalu, lanjutnya yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya di LCEN 2008 kali ini adalah digelarnya Festival Game Teknologi dan Animasi Indonesia putaran ketiga. Jadi Radif meneruskan acara LCEN tahun ini merupakan sinergi dari enam departemen, yakni Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Budaya dan Pariwisata, Departemen Komunikasi dan Informasi, Departemen Perindustrian, dan Kementrian Riset dan Teknologi serta Departemen Agama.

Radif menejelaskan fitur-fitur kegiatan di LCEN kali ini juga tampil variatif, selain didukung oleh beberapa media dan merk laptop yang membuat daftar sponsor meningkat tahun ini. Upaya untuk menghidupkan kembali Educenter yang sempat mati di beberapa penyelenggaraan LCEN tahun sebelumya menjadi konsentrasi dari panitia. "Educenter ini memiliki tujuan awal memperkenalkan kepada pelajar SD, SMP, dan SMA teknologi terapan yang sesungguhnya," pungkas mahasiswa Teknik Elektro angkatan 2005 ini.

Selain itu ada beberapa fitur acara rutin dari LCEN seperti Workshop, dan Seminar yang diisi oleh Linux dan Apple OS X Leopard, ada juga Robosoccer yang dikemas dalam workshop satu hari. "Kita juga punya hiburan berupa penampilan Band, kompetisi game Dota, dan bagi yang senang fotografi juga, kita adakan lomba Fotografi on the Spot dan yang lebih seru yakni Ice Cream Party," ungkap mahasiswa berperawakan besar ini. Semua kompetisi dan lomba itu berlaku untuk semua kalangan,tambahnya.

LCEN tahun ini sendiri menurut Radif menambah satu katagori lomba, hingga sekarang terdapat katagori lomba yakni, Telematika, Biomedika, Elektronika Industri, Elektronika Dasar Mikrokontroler, dan Elektronika Dasar Non Mikrokontroler. "Ditahun sebelumnya kita tidak memasukan katagori Elektronika Dasar Mikrokontroler untuk pelajar, namun untuk tahun ini kita tambahkan katagori tersebut. Mengingat sekarang pelajar-pelajar pun sudah ada yang mahir dibidang itu," tandas pengurus Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro ini.

Selanjutnya, Radif juga mengatakan tahun ini konsep penjurian juga sedikit berbeda. Tahun lalu, peserta yang mendatangi juri ditiap ruang-ruang untuk penjurian. Tetapi tahun ini juri yang melakukan penjurian dengan langsung mendatangi peserta di meja-meja yang disediakan panitia. Vicent, siswa SMA YPS Soroako Sulawesi Selatan mengaku sedikit deg-degan ketika tim juri yang terdiri dari staf pengajar ITS, BPPT, serta perwakilan LIPI menanyakan beberapa pertanyaan kepadanya.

Vicent juga mengungkapkan karyanya merupakan sumber polar solar yang digunakan untuk charger HP." Alat ini diciptakan bagi orang-orang yang gemar berpetualang dimana ketika di hutan atau tempat lain yang tidak ada sumber listrik untuk charger HP, alat ini bisa digunakan," ujar siswa kelas satu ini. Namun sayang alat ini belum bisa digunakan untuk mengisi baterai HP, tapi alat ini bisa menghasilkan listrik, tambah Vicent.(fn/rif)

Berita Terkait